Ternate, medianasional.id – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Shantari Foundations Halmahera selatan merespon gerakan aksi mahasiswa pulau obi terkait penolakan laut obi sebagai tempat pembuangan limbah tailing yang digelar pada hari senin tanggal 30 November 2020 didepan Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Ternate.
Melalui pesan watsup (WA) kepada wartawan media ini, selasa (01/12/2020). Sekretaris Shantari Foundations, Falhi Ode Padjali memberikan tanggapan serius pasalnya, sampai saat ini pembuatan pembuangan limbah tailing di obi terjadi kontraversi dikalangan masyarakat.
Selain itu, menurut Falhi, eksistensi perusahaan tambang yang bercokol di pulau obi selama ini menuai banyak masalah mulai dari pengelolaan dana corporate social reponsibility (CSR) yang tidak transparan, rekrutmen tenaga kerja yang bermasalah, kecilnya komitmen dalam pengembangan sumber daya manusia, potensi terjadi kerusakan lingkungan, hingga pada dugaan upaya merelokasi kurang lebih 200 kepala keluarga penduduk desa kawasi ketempat lain
lebih jauh Falhi menambahkan, transparansi pengelolaan dana CSR diatur dalam ketentuan pasal 74 ayat 1 UU No 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (PT) yang menjalankan kegiatan usaha dibidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan
“konsep CSR harus merujuk pada ketentuan pasal 1 ayat 3 UU PT bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan terbatas untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya,” jelas falhi yang diketahui pemuda asal obi.
Kata Falhi, kewajiban-kewajiban yg sifatnya fundamental sperti inilah yang sampai saat ini belum dirasakan oleh masyarakat lingkar tambang pulau obi.
Falhi menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat obi untuk lebih kritis dan bersama sama mengawal problem pertambangan yang ada di obi
“Untuk itu saya menghimbau pada seluruh lapisan masyarakat yang berada di pulau obi agar bersama sama ikut merespon secara kritis problem-problem pertambangan yang lagi menggeliat saat ini di pulau obi” tutupnya. (udi)
