Labuha, medianasional.id – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Korps Pejuang Pemuda Pemudi Indonesia (KPPPI) Maluku Utara Muhammad Saifudin dengan resmi melaporkan Kepala Puskesmas (Kapus) Saketa Darmo Umar dan pemilik Akun Facebook Sahid Masaoly ke Polres Halmahera Selatan, Jumat, (20/12/2019).
Kedua yang bersangkutan di laporkan Ketua DPD KPPPI Malut Muhamad Saifudin alias Amat Edet terkait dengan pencemaran nama baik yang di tuduhkan Kapus Saketa Darmo Umar kepada dirinya atas pemerasan dan pengancaman dengan uang senilai Rp. 50 Juta melalui isu di media sosial maupun pemberitaan pada sejumlah media online.
“Saya datangi Polres Halsel dan langsung ketemu Kasat Reskrim IPTU Dwi Gastimur Wanto, SIK untuk melaporkan tuduhan pemerasan, dan pengancaman kepada sejumlah media online,” ungka Amat Eder.
Lanjut Amat Edet, selain itu saya juga melaporkan pemilik akun facebook Sahid Marsaoly atas dugaan ujaran kebencian pada media sosial yang bertuliskan “itu saya bilang apa ente jahat pa saya, Allah so murka pa ente tanpa diam-diam ente kase kaluar ana dari grup padahal dia pe unjung-unjung Allah kase cobaan ini.. Ya allah ngana pe karir kemarin so mulai bagus cuma gara-gara 50 juta ngana p mata galap.. Astagafirullah ajim” disertai screenshot percakapan WhatsAp pribadi dengan saya” ungkap amat edet
Terkait pemberitaan, menurut Amat banya kejanggalan sumber berita namun untuk memastikan, dirinya bakal ke Dewan Pers, pasalnya hasil konfirmasi dirinya ke Kapus Saketa Darmo Umar melalui telepon vhia seluler, Darmo tidak mengakui tuduhan pemerasan dan pengancaman darinya.
“Soal pemberitan media ini kan ada kualifikasi berita, baik sifatnya opini maupun berita investigasi, pemberitaan pemerasan ini kan banyak kejanggalan sumber namun untuk memastikan harus ke Dewan Pers, karna saya telephone yang bersangkutan dan pertanyakan kapan saya memeras, dirinya mengaku bukan dari dia,” ungkap amat
Amat menduga dibalik semua ini, adanya skenario yang sengaja di mainkan pihak tertentu di belakang Kapus Saketa, pasalnya (Darmo) mengaku bukan dirinya mengatakan tidak ada pemerasan, bahkan anehnya “darmo” sendiri membuat laporan pemerasan ke Polsek gane barat. Dari perihal ini nanti dilihat dalam persidangan siapa otak intelektual dari masalah ini.
