Diduga Tidak Dilayani, Pasien Positif Covid-19 Dipulangkan Keluarga Ke Rumah

Maluku Utara32 Dilihat
Keluarga Pasien Positif Covid-19 saat mendatangi Rumah susun tempat isolasi untuk memulangkan Pasien Covid-19

Jailolo, medianasional.id – Diduga tidak dilayani dengan baik, Dua orang pasien positif Corona Virus (Covid-19) yang menjalani isolasi mandiri di Rumah Susun (Rusun) ASN di Desa Acango Kecamatan Jailolo, dijemput oleh keluarganya dan dipulangkan ke Desa Payo Tengah (Pateng).

Dua warga pateng yang dinyatakan positif Covid-19 itu, setelah tim Gugus Tugas (Gustu) Provinsi menerima hasil specimen PCR dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Manado pada 13 Mei lalu, namun setelah hasil tersebut diumumkan oleh tim Gustu Provinsi, pada Kamis (14/5/2020), pihak keluarga langsung mendatangi Rusun dan menjemput kedua pasien inisial FW (17) dan FS (22) untuk dipulangkan ke Desa Payo tengah (Pateng).

”Adik-adik kami dilayani tidak baik di Rusun, jadi kami pulangkan ke rumah,”ungkap Samiun Kaka pasien positif Covid-19 saat mendatangi Rusun.

Samiun menambahkan, anggaran penaganan Covid-19 dialokasikan sebesar Rp. 53 miliar, bahkan sudah dicairkan Rp. 1 miliar, namun pelayanan di Rusun tidak maksimal, seperti ada warga karantina asal dari Kecamatan Ibu mengeluh karena diberikan makanan mentah, bahkan peralatan mandi juga tidak disiapkan oleh tim Gustu Kabupaten, sehingga pihak keluarga harus menyiapkan semua kebutuhan pasien di Rusun.

”Kalau keluarga kami terus bertahan di Rusun, maka bukan sembuh, tapi mati karena kelaparan,”cetusnya.

Samiun menilai, ketidaknyamanan pasien yang berada di Rusun, ini karna ulah Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Syahril Abduradjak, Kadis Keuangan Muhammad Marasabessy dan Kadi Kesehatan Rosfince Kalengit yang buat nama baik Bupati Danny Missy tercemar.

”Ini akibat ulah Sekda, Kadis Keuangan dan Kadis Kesehatan, sehingga pelayanan tidak maksimal di Rusun, jadinya pak Bupati kena imbas,”katanya.

Sementara Kepala BPBD Imran Lolori yang bertemu keluarga pasien di Rusun tidak bisa berbuat banyak, bahkan Imran membantah, jika makanan yang disediakan masih mentah dan tidak benar jika tidak ada perhatian dari Pemkab.

”Prinsipnya kita sudah buat pelayanan yang maksimal, namun pihak keluarga merasa pelayanan yang kita lakukan kurang maksimal, sehingga apa yang disampaikan pihak keluarga akan kita evaluasi kembali,”pungkasnya. (Ann)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.