Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) lagi-lagi kembali mempersoalkan postingan video salah satu oknum pegawai Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) di status WhatsApp pada tanggal 19 Oktober 2022.
Oknum insial ML alias Mardia ini dinilai telah mencederai Marwah organisasi, dimana postingan tersebut dengan tegas menyebutkan “Demo kong barbar sampeee” dengan emoji tertawa. Perihal ini dianggap sebagai pelecehan dan penghinaan terhadap organisasi karena sifatnya umum dengan merujuk ke organisasi dan kader Marhaenis.
Hal ini disampaikan oleh wasekjend DPP GPM, Abdul Rajab Saputra, Rabu (27/10/2022).
“Kader GPM adalah sekumpulan masyarakat ilmiah, bukan masyarakat primitif yang tidak berpendidikan seperti postingan oknum BPJN dengan menyebutkan BARBAR,” tegas Abdul Rajab Saputra dengan nada kesal penuh amarah.
Meski yang bersangkutan insial ML sudah meminta maaf, Ia (Abdul Rajab Saputra) bahkan mengecam keras perbuatan oknum BPJN yang telah menodai nama organisasi serta karder-kader yang terhimpun dalam Gerakan Pemuda Marhaenis.
” Kami sebagai organisasi pimpinan pusat merasa tersinggung dan dilecehkan dari kata barbar ini, seakan – akan kami dianggap sebagai masyakarat kuno yang tidak memiliki peradaban dan pendidikan,” tegasnya
Olehnya itu secara organisasi, Abdul Rajab Saputra meminta dengan hormat kepala balai BPJN Provinsi Maluku Utara agar segera memecat oknum pegawainya. Karena organisasi GPM memiliki sejarah panjang dalam catatan sistem politik dan pemerintah di negara Indonesia, sehingga tidak seenaknya menyampaikan kata-kata seperti itu.
Apabila perihal ini tidak di tindaklanjuti, Abdul Rajab Saputra (red-mengakhiri) pengurus DPP akan menduduki Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta pengurus DPD dan DPC Se-Maluku Utara untuk menggeruduk kantor BPJN Maluku Utara hingga melaporkan masalah ini ke penegak hukum demi Marwah organisasi.
