Akibat Tapal Batas, DPD GPM Minta Pemkot Tikep dan Polres Usut Tuntas Kasus Pengerusakan Perumahan

Maluku Utara100 Dilihat
Pengerusakan dan pemalangan Perumahan di Desa Tului

Tidore, medianasional.id – Pengerusakan dan Pemalangan Perumahan Desa Tului diakibatkan karena masalah tapal batas antara Desa Tului dan Toseho yang tak kunjung di perhatikan oleh Pemkot Tidore Kepulauan (Tikep) Dan Polres Tikep Provinsi Maluku Utara.

Hal tersebut, disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah Gerakan Pemuda Marhaenis (DPD GPM) Malut Sartono Halek melalui vhia Whatshap, Selasa (11/2/2019) sekitar pukul 02:38 Wit.

Menurut dia, semestinya pemerintah tidak boleh tinggal diam jangan sampai masalah ini menjadi konflik yang bekepanjangan. Kasihan juga masyarakat desa tului yang menepati perumahan Namun sudah dirusaki. Sehingga, kami juga meminta kepada pihak Polres Tidore segera meneluri kasus ini lebih lanjut.

Lanjut dia, awal permasalahanya hingga sampai pada aksi pengrusakan dan pemalangan yang dilakukan langsung oleh warga Desa Toseho itu sampai sejauh ini belum diselasaikan oleh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, terkait dengan sengketa lahan tapal batas antara Desa Tului dan Toseho. Sehingga sampai saat ini, Pemerintah hanya memberikan janji manis terhadap warga Desa Tului dalam penyelesaian persoalan sengketa lahan tersebut.

“ Tim sembilan yang sudah di bentuk dengan tujuan dapat menyelesaiakan persoalan tersebut, Faktanya tidak ada langkah penindakan apapun padahal perumahan ini adalah fasilitas milik pemerintah yang di bangun oleh Kasatker SNVT P2JN Malut,” terangnya.

Dengan kejadian ini, mengatasnamakan Masyarakat oba sekaligus ketua GMP malut kami mendesak agar Pemkot Tikep dan pihak Kepilisian Tikep dapat secepatnya mengambil langka Hukum yang pasti guna menyelesaikan persoalan yang ada di 2 Desa Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan.

Hingga berita ini di public pemerintah Kota Tidore Kepulauan berserta Polres Tikep belum dapat dihubungi.

Safrin

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.