Kajen – medianasional.id
Proses demokrasi pemilihan kepala desa serentak yang akan diselenggarakan 210 se kabupaten Pekalongan, yang mengarah terwujudnya pilkades yang berkualitas, bermartabat dan Non Traksaksional sebagaimana yang diharapkan pemerintah kabupaten Pekalongan. Komitmen semua calon kepala desa bersama panitia penyelenggarapun tentunya menjadi satu ikrar kebersamaan mensukseskan jalannya pesta rakyat yang aman, jujur, santun, sejuk dan kondusif.
Suksesnya pelaksanaan penyelenggaraan pilkades tentunya tidak lepas dari peran panitia dalam mewujudkannya. Salah satu desa yang ikut serta menyelenggarakan pilkades adalah desa Doro, kec. Doro, kab. Pekalongan.
Yang tentunyapun lancar dan suksesnya pelaksanaan tidak bisa diambaikan dari peran panitia pilkades. Keterkaitan momentum pilkades ini, Ketua panitia pilkades desa Doro H. Suwarno (54) tahun menuturkan bahwa untuk calon kepala desa Doro telah terseleksi secara administrasi baik ijazah dan surat keterangan pendukung lainnya, sebagai persyaratan pemberkasan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Sehingga terhitung pada tanggal 9 Oktober sudah ditetapkan 2 calon yang sah, yaitu Nomor 1. Roedigjo dan Nomor 2. Rukhaya,” kata H. Suwarno disela – sela memberikan keterangan kepada awak media nasional dikediamannya. Jum,at (11 /10/19).
Sesuai peraturan jadwal kampanye akan dimulai pada tanggal 28 – 30 Oktober, dan manakala sebelum jadwal kampanye ada salah satu calon memasang alat atribut kampanye diluar lingkungan rumahnya, maka kami akan melakukan peneguran agar atribut kampanye diturunkan terlebih dulu, sampai menunggu pada hari dan tanggal jadwal kampanye yang sudah ditetapkan,” ucap H. Suwarno.
Dalam penyelenggaraan pilkades Doro, kami selaku panitia senantiasa sekuat tenaga menjaga netralitas, sehingga manakala ada kealpaan maupun kekeliruan kami bisa menegur tanpa beban, karena kami tidak condong kepada salah satu calon,”terang H. Suwarno. Harapan kami pelaksanaan pilkades Doro tahun ini dapat berjalan lancar, walaupun ini sebuah kompetisi namun tetap mengunakan cara – cara yang sehat, santun, sejuk, aman dan kondusif dan sudah barang tentu bermartabat, sebagaimana ikrar kedua calon yang menyepakati dan menandatangani fakta itegritas,”terang H. Suwarno. (Sofyan Ari)
