Upacara HUT KORPRI Ke-48 di Raja Ampat, Sekda Sampaikan Sambutan Presiden Jokowi

Raja Ampat113 Dilihat

RAJA AMPAT, medianasional.id- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Ke-48 Tahun 2019. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Raja Ampat menggelar Upacara, di lapangan apel,kantor Bupati Raja Ampat,Jalan Kompleks Perkantoran Pemkab Raja Ampat,Kelurahan Warmasen, Distrik (Kecamatan) Kota Waisai, Raja Ampat, Papua Barat,Jum’at (29/11) Pagi.

Upacara tersebut diikuti ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer di lingkungan Pemkab Raja Ampa,dan dihadiri Dandim 1805/ Raja Ampat Letkol Inf Josef Paulus Kaiba,Kapolres Raja Ampat AKBP Andre Julius William Manuputty, S.IK, Ketua DPRD sementara Raja Ampat Abdul Wahab Warwey, Wakil ketua DPRD sementara Reinold M Bula, Asisten 1 (satu) Setda Kabupaten Raja Ampat Bidang Pemerintahan, Muhiddin Umalelen, Sekwan DPRD Raja Ampat,Mansyur Syahdan, Kasatpol PP Raja Ampat,Kompol Gulimat Sugeha, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XLII DIM 1805/Raja Ampat, Ny Retno Palupi Kaiba, dan pimpinan OPD lingkup Raja Ampat serta tamu undangan lainnya.

Inspektur upacara (Irup) peringatan HUT KORPRI kali ini, Sekertaris daerah (Sekda) kabupaten Raja Ampat, Yusuf Salim. Dalam upacara, Presiden Republik Indonesia Ir .H Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan,Sekda Yusuf Salim mengatakan,Pertama-tama, selaku Presiden Republik indonesia dan Penasihat Nasional KORPRI.

“Saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh anggota KORPRI dimanapun saudara berada, baik yang ada di tanah air maupun di seluruh perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri,” ujarnya.

Dikatakan Presiden melalui Sekda Raja Ampat, dirinya ingin menyampaikan salam, sekaligus apresiasi khusus pada anggota KORPRI yang bertugas di pelosok-pelosok negeri, di pulau-pulau terdepan, di kawasan perbatasan, dan wilayah-wilayah terisolir.

“Mereka adalah abdi negara yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, untuk memastikan negara hadir di seluruh penjuru tanah air. Terima kasih atas pengabdian yang saudara-saudara berikan kepada rakyat, bangsa, dan negara,”tuturnya.

Yusuf Salim saat menyampaikan,sambutan Presiden mengungkapkan, bahwa saat ini, kita berada di dunia yang berubah dengan cepat, yang sangat berbeda dengan dua puluh, tiga puluh, atau empat puluh tahun yang lalu.
Menurutnya, revolusi Industri jilid ke-4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi, tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan.

“Disisi lain, persaingan antarnegara juga semakin sengit untuk berebut teknologi, berebut pasar, dan memperebutkan talenta-talenta yang digunakan untuk memajukan negaranya,”ungkap Yusuf Salim saat menyampikan pidato Presiden.

Lebih lanjut, Presiden melalui Sekda Raja Ampat menyampaikan, bahwa dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita tidak boleh takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru. Kecepatan, kreativitas, dan inovasi adalah kunci.

“Cara-cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan lagi. Kita harus bisa lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain,”ucapnya.

Karena itu,tambah Yusuf Salim, Presiden Jokowi mengajak seluruh anggota KORPRI untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan. Tidak ada lagi pola pikir lama.,tidak ada lagi kerja linier,dan tidak ada lagi kerja rutinitas. Birokrasi harus berubah kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja cepat beradaptasi dengan perubahan.

Selain itu, Presiden juga mengajak seluruh anggota KORPRI untuk terus menerus bergerak mencari terobosan, terus menerus melakukan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit, dan yang menyulitkan rakyat, harus kita pangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi.

Presiden melalui Sekda menekankan, orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata. Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan penerapan teknologi. Bahkan dirinya sudah minta eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga pengambilan keputusan bisa lebih cepat.

“Hal yang pahit harus kita lakukan,karena di era persaingan antar negara yang semakin sengit seperti saat ini, jika kita lambat, kita pasti tertinggal. Karena itu ukurannya adalah bukan lebih baik dari sebelumnya, tapi lebih baik dari negara lain yang menjadi saingan kita,”tandas Yusuf Salim sembari menutup sambutan tertulis Presiden RI. (Zainal)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.