Brebes, redaksimedinas.com – Anggota Salapanan ikuti Sosialisasi Layanan Pengaduan Sambu Lapor 1708 di kantor Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan, Selasa 27/03/2018.
Pelaksanaan program Formasi – TAF Sapp dan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan Untuk Kesejahteraan ( KOMPAK) untuk mencerdaskan masyarakat, agar masyarakat lebih kritis dan sadar akan hak haknya dengan cara pengaduan Online, pemerintah di harapkan lebih responsif dengan segala bentuk pengaduan masyarakat.
Kelompok salapanan yang merupakan perkumpulan atau kelompok marginal yang tidak terakomodir oleh pemerintah, dan berhak untuk menyampaikan lapor menggunakan sistem, yang fungsinya sebagai kontrol pada kegiatan pemerintah, dari Pemdes (pemerintah desa) hingga Pemda ( pemerintah daerah).
Sikap responsip pemerintah hingga tingkat nasional, menerima pengaduan masyarakat dengan cepat dan akurat, masyarakat akan langsung bisa menerima jawaban dari pihak admin pengendali pengaduan.
Dengan menggunakan handphone jenis android Pengaduan masyarakat bisa di sampaikan melalui Facebook, Line, twetter, Instragam, Watshaap, juga SMS.
Lusi Yuliana Kasi humas Brebes menuturkan,” Untuk mengakses internet akan di bangun tower melalui profaider yang di tunjuk, ada beberapa desa yang di targetkan oleh kementrian selesai 2018 hingga 2019, ada sekitar 25 desa di kabupaten Brebes yang belum ada sinyal,terangnya.”
“Sosialisasi hari ini sekaligus praktek mengopersikan media sosial untuk pengaduan, dan keamanan laporan warga sangat terjamin, karena setelah di terima admin akan di sampaikan ke SKPD terkait untuk selanjutnya di ajukan ke Pemerintah daerah, jelas Lusi,”
Direktur progran Formasi, Yusuf Murtiono mengatakan,” Kelompok salapanan ini salah satu wadah untuk kelompok marginal agar turut serta dalam proses pembangunan di desa masing masing, kata Yusuf,” Pertemuan salapanan setiap 35 hari sekali untuk membahas persoalan persoalan yang muncul, kedepan kelompok salapanan ini akan ikut serta dalam penyusunan APBDes, jelasnya.” (LHakim)
