Ali BD : Suka Korupsi Itu Sama Saja Dengan Pemimpin Recehan


Lombok Barat, redaksimedinas.com – Sikap tegas ditunjukkan oleh bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Barat Ali Bin Dachlan terhadap korupsi. Baginya, pemimpin yang memiliki kebiasaan korupsi sama seperti pemimpin recehan.

“Jika pemimpin suka dengan korupsi maka itu sama saja dengan pemimpin recehan, jangan pernah memelihara pemimpin seperti itu,” ucap Cagub NTB Ali Bin Dachlan saat melakukan kampanye dialogis di Desa Batu Kuta, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (23/3/2018) lalu.

Diakuinya, bahwa masyarakat harus membangun Tanah Air dengan kecerdasan yang dimiliki bukan dengan cara menggampangkan sesuatu atau menghalalkan segala cara. Dengan tegas, pria yang akrab disapa Ali BD ini mengungkapkan bahwa pemimpin yang suka melakukan korupsi sama saja tidak ada harga diri.

Bahkan, Ali Bin Dachlan mengatakan bahwa menjadi seorang pemimpin harus selalu mengingat kebesaran Tuhan. Tentu, apa yang dikerjakan seorang pemimpin dilakukan sesuai dengan ajaran Tuhan.

“Korupsi adalah tindakan yang dilarang Tuhan, semua pemimpin harus berjalan lurus, berada di jalan yang benar. Jika ini dilakukan maka niscaya wilayah di Indonesia akan terbangun dengan baik dan tepat waktu pada proses pengerjaannya,” bebernya.

Dikatakannya lagi, bahwa dalam mempergunakan uang negara harus dipakai dengan hal yang benar bukan untuk hal yang main-main dan ini yang dilakukan selama dirinya menjadi orang nomor satu di Lombok Timur.

“Bagi saya masih banyak masyarakat yang kelaparan, maka dari itu jangan gunakan uang dengan sembarangan. Jangan mau menjadi pemimpin diatur oleh bawahan atau kepala dinas, jika mau seperti itu maka jadi saja pegawai biasa,” paparnya.

Bahkan, di dalam Pilkada 2018 pria yang kerap menggunakan kacamata hitam ini memberikan saran kepada masyarakat agar lebih smart dalam menentukan pilihan yang tepat dalam memimpin Nusa Tenggara Barat.

“Jadilah masyarakat yang pintar, jangan menjadi masyarakat yang bodoh. Masyarakat jangan mudah dibeli oleh uang dalam melakukan pemilihan, karena membeli masyarakat itu sama saja menipu Tuhan dan itu sering terjadi di Pilkada,” urainya dengan nada tegas.

Terakhir, Ali Bin Dachlan mengutarakan dalam menentukan pemilihan harus dilakukan dari hati. Selain itu, masyarakat juga harus melihat pemikiran sang pemimpin apakah baik atau tidak. Pemimpin yang tepat adalah seseorang yang mempunyai pandangan ke depan untuk membangun Nusa Tenggara Barat.

“Carilah pemimpin yang bebas dari korupsi, pemimpin yang tidak memiliki hobi korupsi. Berpeganglah pada keyakinan yang sudah diajarkan agama. Jika agama kuat maka iman akan kuat dan tanamkanlah tabayun karena ini akan memperkaya diri masyarakat,” tutupnya. (Hrw)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.