Refleksi Akhir Tahun 2019, Organisasi Cipayung Fokus Usir Tenaga Kerja Asing Cina di Malut

Maluku Utara253 Dilihat
Diskusi berlangsung di Sekretariat HMI Cabang Ternate

Ternate, medianasional.id – Diskusi Refleksi Akhir Tahun yang di laksanakan oleh Bidang perguruan Tinggi Kemahasiswaan Dan Pemuda (PTKP) HMI cabang Ternate Periode 2019-2020. Di ahir tahun 2019 bertajuk dengan tema, Mempertegas Komitmen Kebangsaan: Upaya Penyatuan Gerakan bertempat di Sekretariat HMI Cabang Ternate.

Dalam diskusi tersebut, di hadiri oleh Ketua” Umum beberapa organisasi Cipayung di lingkup Cabang ternate yakni Ketua KAMMI : Hasib Wahab, Ketua GMKI : Tiong Peo, PMII : Bidang Advokasi : Iwan Silim, Ketua GMNI : Ayahtullah R.K. Sifati, Presma unkhair : M. Zulfahmi F. Tuwuw, Ketua umum HMI Cabang Ternate: safrudin taher.

Diskusi tersebut berlangsung dengan para narasumber dari Ketua-ketua Umum Cipayung dan Presiden Mahasiswa Unkhair, dengan menitikberatkan pembahasan pada Komitmen dan kecintaan tanah air Indonesia, yaitu harus di wujudkan dengan mengusir Tenaga Kerja Asing Cina di Maluku Utara.

Bersarkan teori investasi dengan alasan kemajuan oleh ke lima sumber tersebut, TKA cina bebas masuk keluar Maluku Utara. Terbukti bahwa ternyata investasi tidak memberikan dampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat klas bawah di Maluku Utara, Justru yang terjadi adalah ketidakadilan dan proses pemiskinan berkepanjangan pada masyarakat.

Dari wacana diskusi tersebut, Invasi cina saat ini tidak bisa di anggap remeh, karena bukan hanya investasi ekonomi, tetapi merusak bahkan akan mengancam kelangsungan hidup generasi yang akan datang. Sebab bonus demografi jika tidak di jamin dengan kualitasi sumber daya manusia yang berkualitas, maka hanya akan menjadi masyarakat babu dan buruh kasar di negeri dan tanah air sendiri.

“Ada 40 Perusahan pertambangan yang beroperasi saat ini, 30 milik cina. Sisanya dari Kanada, Jepang dan Australia,” Kata Ketua umum HMI Cabang Ternate Safrudin Taher, media ini, Minggu (29/12/2019).

Dalam penyampaian materi dari kelima ketua, ditemukan data tenaga kerja asing yag berbeda yaitu antara Disnaker dan Keimigrasian, Data Jumlah Tenaga Kerja Asing dari Dinas Ketenaga Kerjaan Provinsi Maluku Utara sebanyak 1.000. Orang sedangkan Kantor Keimigrasian Provinsi Malut sebanyak 5.000 orang, dan dominasi tenaga kerja asing ini berasal dari cina.

“Data terbaru Hingga per November Tahun 2019, ada 400 orang tenaga Kerja Dari Cina yang masuk ke Maluku Utara. Sangat jelas Invasi Cina saat ini, bukan hanya Investasi Tambang maupun Eksplorasi Sumber Daya Alam. Namun akan mengancam kedaulatan pangan, keberlangsungan hidup rakyat pribumi,” ucapnya mengutip kesepakatan cipayung.

Dijelaskan, alasan klasik pemerintah yaitu peningkatan APBN dan APBD dan demi peningkata kemajuan ekonomi daerah, padahal pertumbuhan ekonomi dilihat dari peningkatan pendapatan perkapita masyarakat. Namun herannya, perekonomian meningkat kemiskinan meningkat, artinya pendapatan masyarakat tidak meningkat. Dari sekian banyak paparan materi tersebut melahirkan satu kesepakatan bahwa, lima OKP Cipayung bersama BEM Unkhair akan melakukan kajian akademik dan mengkonsolidasi secara masif kepada seluruh elemen strategis di Maluku Utara agar sama-sama mempresur demi menyikapi secara serius problem TKA cina di maluku Utara. Yang pasti, akan ada gerakan dengan gelombang massa besar-besaran di kerahkan untuk memboikot seluruh aktifitas pemerintahan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.