Pemprov Malut Dinilai Lemah, Akibat Corona PMII Malut Minta Gubernur Memanusiakan Tenaga Medis

Foto istimewa

Ternate, medianasional.id – Maluku Utara – Seruan melawan virus Corona (Covid 19) menjadi perhatian publik. Lewat himbauan pemerintah Republik Indonesia berbagai daerah termasuk juga Maluku Utara telah berupaya dalam penanganan Covid 19 agar masyarakat patuh terhadap imbauan tersebut, hal ini menjadi baik sehingga penyebaran virus corona tidak massif terjadi di Maluku Utara.

Upaya meminimalisir proses penyebaran virus Corona para tenaga medis menjadi garda terdepan dalam menangani pasien yang terpapar atau terjangkit virus covid 19 yang saat ini melanda Indonesia termasuk Maluku Utara. Namun, menurut PKC PMII Malut bahwa perhatian pemerintah terhadap tenaga medis masih dinilai lemah.

“Para tenaga medis yang rela menjadi garda terdepan penanganan covid 19 seharusnya tugas pemerintah Provinsi Malut memanusiakan mereka. Memberi Alat Pelindung Diri (APD) dan bahkan memperhatikan kondisi gizi tubuh para tenaga medis,” beber Ketua PKC PMII Malut, Yuhlif Assagaf. Rabu, (1/4/2020).

Lanjut Yuhlif, bentuk perhatian agar masyarakat patuh terhadap imbauan juga tidak cukup, memberi Alat Pelindung Diri (APD) juga tidak cukup. Harusnya pemerintah lebih tanggap dalam hal tekhnisnya, misalnya kepastian agar para tenaga medis tetap terlindungi lewat APD dan selalu memperhatikan kondisi gizi tubuhnya, baik asupan makanan serta vitamin karena mereka siap selalu digarda depan.

Yuhlif mengatakan, sementara data baik OPD, PDP makin hari semakin meningkat, jika para tenaga medis tidak mendapatkan perhatian secara layak maka Corona ini sulit diatasi. “Logikanya kan, orang dalam kondisi gizi kurang memungkinkan, atau stamina masih lemas dipaksa melayani pasien. Ini bisa jadi darurat lagi,” ucap Ulief.

Menurutnya semakin bertambahnya ODP, PDP maka jaminan perlindungan kepada para tenaga medis harus menjadi prioritas utama, biarlah meraka bekerja selalu tetap terlindungi dan kondisi tubuhnya tetap terjaga. Jangan biarkan mereka sebagai kelinci percobaan, alias jangan sampai mereka menjadi korban.

PMII Maluku Utara berharap agar pemerintah provinsi Malut menjamin kelangsungan hidup para tenaga medis untuk terus memanusiakan dalam tugas-tugas kemanusiaan.

Musibah yang tengah mewabah ini merupakan pelajaran agar para tenaga medis mendapatkan apresiasi pemerintah atas jasanya. Bahkan apresiasi itu bisa lewat tambahan honor atau semacamnya agar mereka merasa dihargai atas apa yang mereka perjuangkan.

“Jangan sampai ada istilah habis cuci tangan, lanjut cuci gudang. Dirinya juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga kesehatan tubuhnya, patuhi himbauan pemerintah dan pesan untuk para tenaga medis yakinlah Indonesia bangga kepadamu,”. tutup Yuhlif.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.