Jelang Tahun Politik 2024, MUI Malut Minta Masyarakat Jaga Kerukunan

Medianasional.id

Ternate – Dalam menjelang tahun politik di Tahun 2024 mendatang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku Utara menghimbau dan atau meminta Masyarakat agar menjaga kerukunan antar umat bergama.

ADVERTISEMENT

Hal ini disampaikan langsung oleh ketua MUI Malut, Dr. Samlan Hi. Ahmad, M.Pd, seusai membuka secara resmi kegiatan musyawarah dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pengurus Wahdah Islamiyah kota Ternate di Aula SMK Putra Bahari Ternate, pada hari Sabtu tanggal 19 Agustus 2023 kemarin.

Ia bahkan menyampaikan bahwa MUI Maluku Utara sebagai wadah yang menghimpun organisasi berbagai Islam, tentunya memiliki tanggung jawab keumatan, kebangsaan dan kenegaraan.

Olehnya itu dari tanggung jawab tersebut, kata dia, MUI Maluku Utara terus berupaya dan gencar melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang rukun aman dan damai.

“ Dalam pilihan politik boleh berbeda, tapi jangan jadikan perbedaan politik tersebut untuk mengikis hubungan sosial,” terangnya
Mantan rektor IAIN Ternate ini.

Lanjut dikatakan, menjaga persatuan merupakan kewajiban semua pihak, terutama generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa.
Sehingga, menurutnya, MUI terus melakukan edukasi dan menghimbau masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan yang tercermin dalam sikap keberagaman yang ramah terhadap keberagaman dan perbedaan.

“keragaman itu suatu yang niscaya, untuk itu pada momentum tahun politik nanti setidaknya kita senantiasa menjaga persatuan antar anak bangsa,” tuturnya.
Kandidat guru besar IAIN Ternate juga mengharapkan kepada setiap organisasi, terlebih organisasi Islam, agar dalam menyampaikan pendapat selalu mengendepankan sopan santu, hal ini kata dia untuk menghindari terjadinya benturan antar kelompok.

Selain itu, Samlan menilai media sosial kerap menjadi pemicu terjadinya kesalahpahaman yang berujung pada konflik, apabila para pengguna tidak bijak dalam menggunakannya.

‘Media sosial memang sebagai sarana yang digunakan untuk berekspresi, namun jika tidak bijak, dapat melahirkan dampak negatif, seperti ikut memproduksi informasi bohong (hoax) yang memicu menghadirkan sentimen negatif antar kelompok, yang berujung terjadinya bentrok. Untuk itu, kami mengimbau agar masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial,” pintanya.

Lebih jauh, direktur pascasarjana IAIN Ternate menambahkan agar tidak terjebak pada berita bohong (hoax), maka setidaknya harus ber-tabayyun ketika merespon segala macam informasi.

“Selalu ber-tabayyun, ketika ada berita yang menurut nalar berpikir kita tidak sesuai fakta, maka ber-tabayyun itu sangat penting, hal ini untuk menghindari saling curiga antar komponen anak bangsa,” tuturnya.

Selain itu, Samlan bilang, pada tahun politik nanti, masyarakat harus bijak dalam menyalurkan hak politiknya, hal ini, menurutnya, memilih anggota legislatif maupun presiden, yang patut dilihat adalah visi misinya dalam membangun bangsa dan negara.

“Jadi, masyarakat harus lebih jeli dalam memilih anggota legislatif dan presiden, dan yang terpenting adalah melihat visi dan misi mereka,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.