3 Kapal Tabrak Terumbu Karang, Pemkab Raja Ampat Segera Bentuk Tim Terpadu 

Raja Ampat155 Dilihat

Raja Ampat, MEDIANASIONAL.ID – Kandasnya 3 (tiga) kapal diperairan laut Raja Ampat karena menabrak terumbu karang. Sehingga membuat Kepala dinas (Kadis) Pariwisata kabupaten Raja Ampat, Yusdi Nurdin Lamatenggo angkat bicara.

“Ada tiga kapal Aqua Blue, Lamima, dan satu kapal lagi yaitu Blue Dragon, saat ini kan sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan oleh pihak Polres Raja Ampat, Polda Papua Barat terhadap ketiga kapal tersebut,” ujar Kadis Pariwisata, saat dikonfimasi, di kantornya, Waisai, Raja Ampat, Papua Barat. Senin (20/1/2020) siang.

Menurut Yusdi, siapapun tidak ada yang ingin peristiwa itu terjadi. Kalau sudah terjadi seperti itu.

“Ada Undang-Undang yang mengatur, diantaranya Undang-Undang tentang Lingkungan Hidup. Kalau ada kerusakan pidananya jelas, hukuman, dan dendanya jelas dan ada juga Undang-Undang pelayaran yang mengikat,” ucap Yusdi.

“Semuanya menurut saya apapun dia apakah dia pengaruh alam, kelalaian itu hukumannya jelas ada pidana tentang Lingkungan Hidup ada juga pidana tentang Undang-Undang pelayaran kalau keduanya dikenakan itu luar biasa,” tambahnya.

Untuk itu, lanjut Yusdi.pihaknya (Pemkab Raja Ampat Red) menggelar rapat berkali-kali dengan pihak operator kapal dan pihak terkait lainnya.

Ia mengaku, telah disepakati nanti akan dibuat tim terpadu yang akan dikoordinir rekan dari OPD DPMPTSP Raja Ampat untuk mengecek terkait kelayakan kapal yang masuk ke Raja Ampat dari semua sisi kelayakannya.

“Didalam tim ada Syahbandar setempat yaitu Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Saonek, ada Dinas Perhubungan, DPMPTSP, Dinas Pariwisata Raja Ampat ada Disperindag dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dinas Kebersihan dan pihak terkait lainnya untuk bersinergi mengecek kesiapan kapal satu persatu sebelum berlayar,” ungkap Yusdi.

Selain itu, Yusdi menuturkan, tim terpadu juga akan mengecek kesiapan kapten Kapal “Apakah kaptennya tau daerah konservasi tidak, apakah kapten kapalnya tau alur laut di Raja Ampat. Kalau dia tau dari sisi pengetahuannya, tidak paham Raja Ampat berarti dia tidak layak,” terangnya.

Lanjut Yusdi, pihaknya (Pemkab Raja Ampat Red) juga akan mengecek tentang pegelolaan sampah diatas Kapal, kalau tidak tau cara pengelolaan sampah diatas kapal, menyangkut Gaed, kemudian tentang kebutuhan BBM, Bahan makanan (Bama), air bersih dan lain sebagainya mereka harus beli di Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat.

“Kalau tidak sesuai dan tidak terpenuhi, jadi mohon maaf kapal itu tidak bisa masuk ke Raja Ampat, karena tidak mendukung Raja Ampat sebagai kawasan konservasi perairan nasional. Kalau menyangkut teknis kelengkapan dokumen kapal itu urusan Syahbandar,” tandas Yusdi mengakhiri wawancara.

Sementara, Informasi yang dihimpun media nasional, ketiga kapal tersebut yang kandas, yaitu kapal pesiar Aqua blue yang kandas di terumbu karang Pulau Wayag yang merupakan kawasan konservasi perairan nasional belum lama ini.

Sementara, kapal ke- 2 (dua) yang kandas adalah Kapal KM Lamima yang memuat 10 (sepuluh) orang turis mancanegara kandas diatas karang hidup, di wilayah Kepulauan Misool antara Pulau Banos dan Lenmakana, Raja Ampat, sejak 3 Januari 2020 pukul 19.00 WIT.

Berikutnya, yaitu Kapal KLM Blue Dragon yang kandas karena menabrak terumbu karang diperairan laut Saonek, Distrik (Kecamatan) Waigeo Selatan, Raja Ampat, Sabtu (11/1/2020) sekira pukul 23.00 waktu setempat.

Demikian laporan media nasional dari Waisai, Raja Ampat, Papua Barat.

Reporter : Zainal

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.