Rendi Solihin mengatakan dari peninjauannya tersebut, didapati bahwa beberapa ruangan yang menjadi prioritas utama. Sehingga rumah sakit tersebut bisa beroperasi di akhir tahun ini. Bahkan sudah masuk pada tahapan penyelesaian.
“Mungkin kalau estimasi sekitar Agustus sampai November kemungkinan kita sudah bisa melakukan peresmian,” ucap Rendi Solihin.
Lebih lanjut, Rendi mengatakan bahwa progres pembangunan berada pada jalur yang diharapkan seluruh pihak. “Rumah sakit ini sudah on the track pembangunannya baik dari kualitas bangunan sendiri, dari beberapa pembangunan yang dilakukan di Kukar untuk tahun 2023-2024. Rumah sakit Muara Badak ini salah satu pengerjaannya cukup baik,” ujarnya lagi.
Ditambahkannya, dalam waktu dekat sejumlah sarana dan prasarana (sapras) fasilitas penunjang operasional akan segera dipenuhi. Baik dari segi peralatan kesehatan hingga Sumber Daya Manusia (SDM).
“Namun yang tidak kalah pentingnya adalah SDM-nya, jadi seperti dokter spesialis dan beberapa dokter itu sudah di-training kan atau magangkan di beberapa rumah sakit yang dimiliki oleh Kutai Kartanegara. Seperti yang ada di (RSUD) AM Parekesit Tenggarong, di Kota Bangun dan Samboja,” ujarnya.
Terkait anggaran, memang akan dilakukan secara bertahap. Ada beberapa pembangunan beberapa bangunan penunjang lagi untuk bangunan utama rumah sakit tersebut. Kedepan menurutnya pengganggarannya pun menjadi prioritas, sehingga beberapa bangunan penunjang lainnya bisa juga segera rampung pengerjaannya.
Sekedar informasi, pada kesempatan tersebut Rendi Solihin didampingi oleh konsultan proyek pembangunan RSUD Muara Badak, Rudi Soekamto, saat berkeliling meninjau beberapa ruangan di RSUD Muara Badak. (Adv)
