Tim Sistim Keamanan Pangan Terpadu, Lakukan Sidak Antisipasi Bahan Makanan Berbahaya

Pekalongan51 Dilihat

Kota Pekalongan – medianasional id
Tim Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) Kota Pekalongan melakukan sidak di enam pasar tradisional untuk mengantisipasi pemakaian bahan berbahaya pada bahan makan seperti boraks, formalin, dan pestisida. Adapun pasar yang disidak yaitu Pasar Banyurip, Podosugih, Anyar, Kraton, Sorogenen, dan Grogolan.

Dari enam pasar ini diambil 90 sampel, setiap pasar diambil 15 sampel yakni 5 sampel untuk diuji boraks, 5 sampel untuk diuji formalin, dan 5 sampel untuk diuji pestisida. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) melalui Kepala Seksi Distribusi dan Keamanan Pangan Dinperpa, Kusyanto usai menyelesaikan laporan hasil sidak di kantornya, Jumat (6/11/2020).

“Makanan yang kami awasi yakni makanan asal hewan seperti daging, asal tumbuhan seperti sayuran, produk perikanan dan olahan ikan, dan makanan lainnya,” terang Kus.

Kus menyampaikan bahwa dari 90 sampel ditemukan 4 sampel dari 2 komoditas 6ang mengandung boraks dan formalin yakni di Pasar Banyurip ditemukan mi basah mengandung boraks dan teri nasi mengandung formalin, di Pasar Podosugih ditemukan mi basah mengandung boraks, dan di Pasar Anyar ditemukan teri nasi mengandung formalin.

“Dari target 91% keamanan pangan capaian hasil sampel menunjukkan 95,6%, ini melebihi target kami. Bahkan lebih tinggi dibanding tahun 2019 yang hanya 93,3%,” papar Kus.

Kus mengimbau agar masyarakat Kota Pekalongan jeli membeli bahan makanan di pasar karena makanan yang mengandung bahan berbahaya dapat mempengaruhi kesehatan. “Mi basah jika siang hari tak basi perlu dicurigai dan teri nasi yang tidak mengandung formalin biasanya malah dirubung lalat,” jelas Kus.

Tim SKPT yang melakukan sidak yakni dari Dinperpa, Dinas Kesehatan, Dindagkop UKM, Dinas Kelautan dan Perikanan, Satpol PP, Bagian Perekonomian, dan Polres Pekalongan Kota.

(Ok)

Editor: Sofyan Ari

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.