Silaturahim Satgas Covid-19 Bersama Sejumlah Tokoh Agama Islam,Ini Penjelasan Sekda dan MUI Raja Ampat

Papua Barat55 Dilihat
Sekda Raja Ampat,Dr. Yusuf Salim,M.Si (Tengah Baju Putih Pakai Masker) Menyampaikan Himbauan Saat Silaturahim Tim Satgas  Bersama Orams Islam dan Pengurus Takmir Masjid,di Balai Wayag,Kantor Bupati Raja Ampat,Rabu (15/4/2020). Foto Zainal La Adala.

Raja Ampat,medianasional.id- Guna semata-mata untuk mencegah penyebaran, penularan Covid-19 (Virus Corona) di tanah air (indonesia) khususnya di wilayah kabupaten Raja Ampat,Papua Barat.Sekertaris daerah (Sekda) kabupaten Raja Ampat Dr.Yusuf Salim,M.Si mewakili Pemerintah daerah setempat menyampaikan, kepada seluruh umat muslim di Raja Ampat pada bulan suci Ramadhan 1441 H/2020 yang jatuh pada bulan ini (April) dihimbau untuk beribadah (sholat dan tarwih) di rumah.

“Dari lubuk hati yang paling dalam atas nama Pemerintah daerah,saya meminta dan berharap agar apa yang menjadi himbauan Pemerintah dipatuhi seluruh umat beragama yang ada di Raja Ampat,”kata Sekda saat silaturahim dengan Tim Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 bersama Ormas Islam dan sejumlah Pengurus Takmir Masjid Raja Ampat,di Balai Wayag,Kantor Bupati,di Waisai,Ibukota Kabupaten Raja Ampat,Papua Barat,Rabu (15/4/2020) sekira pukul 11:30 waktu setempat.

Dikatakannya, tak ada sedikitpun niat Pemerintah pusat dan daerah melarang umat beragama di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini untuk beribadah di tempat ibadahnya masing-masing “Tapi himbauan Pemerintah ini untuk beribadah di rumah semata-mata demi keselamatan umat ditengah wabah Covid-19 yang telah melanda tanah air,” ujar Sekda.

Saat Silaturahim Tim Satgas Covid-19 Bersama Ormas Islam dan Pengurus Takmir Masjdi,di Balai Wayag,Kantor Bupati Raja Ampat,Rabu (15/4/2020). Foto Zainal La Adala.

Menurutnya, demi kemanusiaan, keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI),sehingga Pemerintah pusat dan daerah mengambil langkah tersebut.

“Masyarakat harus menyadari ditengah darurat Covid-19 ditanah air,sudah barang tentu kita tak ingin anggota keluarga,sanak saudara,kerabat,dan tetangga kita terpapar Covid-19 karena ulah kita sendiri,”ungkap Sekda.

Ia menegaskan, masyarakat harus patuh kepada himbauan Pemerintah,jika tak patuh pihaknya (Pemkab Raja Ampat) akan mengambil langkah tegas. “Kalau tak patuh terpaksa Pemkab Raja Ampat akan memaksa masyarakat agar patuh pada himbauan Pemerintah,”tegas Sekda.

“Himbauan untuk beribadah di rumah bukan hanya berlaku pada umat muslim,tapi seluruh umat beragama lainnya yang ada di Raja Ampat,”lanjutnya.

Sekda menambahkan, Pemkab Raja Ampat tak ingin masyarakat tertular Covid-19 sehingga himbauan ini harus dipatuhi seluruh masyarakat.” Disini saya mengajak seluruh masyarakat,dan stakeholder untuk bersatu melawan Covid-19 dengan cara mematuhi himbauan Pemerintah,”jelasnya.

Sementara itu,ditempat yang sama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Raja Ampat,yang diwakili, H.Abu Bakar Lodji menuturkan,sesuai fatwa MUI pusat pihaknya (MUI Raja Ampat) mendukung sepenuhnya apa yang  menjadi himbauan Pemerintah pusat,dan Pemerintah daerah ditengah wabah Covid-19 yang melanda tanah air.

“Kita ikhtiar untuk mencegah penularan Covid-19 dan demi keselamatan umat manusia ditanah air yang kita cintai bersama,sehingga kita harus bersatu untuk melawan Covid-19,”tandasnya.

Pantauan media nasional,silaturahim ini juga dihadiri, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selaku Ketua Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19,Albert Kaihatu,dan Sekertarisnya,Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat,Yusdi Nurdin Lamatenggo bersama Sejumlah Badan Pengurus MUI Raja Ampat, Imam Masjid Agung Waisai, H.Hanafing, Kabag Ops Polres Raja Ampat,Kompol Ach.Rumalean, sejumlah Pengurus Takmir Masjid,sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Raja Ampat serta sejumlah tokoh agama islam lainnya.

Menariknya saat kegiatan berlangsung,hadirin tetap mengacu pada protokol Kesehatan dengan tetap menjaga jarak serta menggunakan masker.

Untuk diketahui sampai dengan saat ini,di Raja Ampat alhamdulilah belum ada yang terjangkit Virus Corona. Sementara daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) berkurang sejumlah 8 (delapan) orang.

Editor Zainal La Adala

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.