Reses Dewan Banjir Curhatan Warga Cilibur Paguyangan

Jawa Tengah92 Dilihat

Brebes, redaksimedinas.com – Kegiatan reses anggota DPRD Kabupaten Brebes Achmad Mafrukhi SE menjadi ajang curhat peserta reses warga desa Cilibur. Sabtu, 10/02/2018.

Reses Achmad Mafrukhi politisi muda Partai Golkar mengambil tempat di desa Cilibur pada Kamis, 08/02/2018. Suasana berlangsung hidup, karena perwakilan masing – masing wilayah desa Cilibur curhat mengeluhkan kondisi pembangunan infrastruktur yang sangat memprihatinkan.

Kondisi jalan menjadi topik menarik pada pertemuan tersebut, seluruh peserta yang hadir mengeluhkan akses jalan poros antar desa dan antar kecamatan yang rusak parah dan terkesan jauh dari perhatian pemerintah.

Salah satu peserta reses M Baihaqi menyampaikan,” masyarakat sekarang sudah mulai cerdas dalam menentukan pilihan kedepan, karena Cilibur terkesan tidak pernah dapat perhatian, jalan-jalan rusak parah, sehingga sangat meresahkan warga pengguna jalan”.

Sukirno mantan kades Cilibur yang berkesempatan hadir juga mengatakan, “Wilayah desa Cilibur yang luas memang butuh penanganan yang terus menerus karena tidak bisa langsung selesai hanya dengan setahun atau dua tahun,”

Sukirno yang juga Ketua Tanfidz Nahdatul Ulama Ranting Cilibur mengatakan, “NU itu tidak berpolitik praktis, tapi NU itu ada di mana-mana, semua dalam rangka ikut membangun bangsa, demikian juga di lingkungan kita, bagaimana NU bisa ikut serta dalam membangun desa.”

Dalam suasana penuh kekeluargaan, Achmad Mafrukhi menanggapi semua curhatan audiens dengan penuh canda tanpa ketegangan dan akan berusaha maksimal dalam membantu pembangunan di desa Cilibur.

Mafrukhi Mengatakan, “Kondisi jalan di Cilibur di tembus dari lima penjuru semua dalam kondisi rusak, ini memang PR buat kami anggota DPRD untuk bisa lebih perhatian pada kondisi infrastruktur, kami tidak janji tapi akan berusaha maksimal agar pembangunan di desa Cilibur bisa setara dengan pembangunan di desa – desa yang lain. “Jelasnya.

Masyarakat harus mulai cerdas dalam berpolitik, jangan mau politik transaksional, tapi harus berorientasi pembangunan sehingga tidak tertinggal dari desa lain.”Pungkasnya (Abu)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.