Ternate – Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara mendapat sorotan dari Indonesia Police Watch (IPW) terkait dengan penanganan kasus pengerusakan lingkungan yang merujuk pada pengrusakan Sumber Daya air yang dilakukan oleh PT Alam Raya Abadi di Desa Batu Raja, Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada media ini melalui Vhia seluler, ia menyampaikan bahwa Polda Maluku Utara (Malut) khususnya penyidik Reskrimsus harus profesional dan berkeadilan dalam menangani dugaan kasus pengrusakan Sumber Daya air.
” Penyidik harus melakukan pendekatan Scientific Crime Investigation (SCI) sehingga memperoleh cukup bukti peristiwa pidananya, dan penyidik harus menggunakan pendekatan Scientific Crime investigation terkait dugaan kasus pengrusakan sumber daya air ini, “Ujarnya, Kamis 1 Juni 2023.
Tak lupa pula dalam penanganan kasus tersebut, Sugeng juga mendesak agar penyidik harus mendalami Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan izin -izin terkait dengan aktifitas pertambangan yang dipegang oleh PT. Alam Raya Abadi (ARA) secara lengkap begitu juga dengan saksi- saksinya.
” Penyidik harus melihat kepentingan masyarakat yang telah dirugikan oleh perbuatan PT. ARA, ” Ungkapnya.
Selain itu, Ia juga menambahkan, penyelidik Polda Maluku Utara harus memberikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) kepada pelapor dalam ini masyarakat atau pemerintah desa.
“Harus ada transparansi dalam penyelidikan, agar masyarakat mengetahui informasi perkembangan perkara tersebut, “katanya.
Sedangkan untuk warga setempat mengalami kerugian , Ia menyarankan agar mempersiapkan gugatan ganti kerugian melalui jalur Class action.
“Apabila dijumpai cukup bukti dari keterangan ahli, bahwa rusaknya sumber daya alam tersebut dikarenakan ulah perusahaan, maka perusahan wajib ganti rugi,”Tutupnya.
