Malifut, medianasional.id – Setelah peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan mengenaskan yang melibatkan supir angkot lintas Halmahera mengakibatkan seluruh kalangan ormas mahasiswa dan kemasyarakatan angkat bicara mengenai tuntutan pelaku agar di hukum mati.
Atas peristiwa tersebut menimpah seorang wanita atas nama Gamaria W Kumala alias Kiki, harus terpaksa menenuhi nafsu bejat pelaku atas nama Ronal yang juga sebagai supir angkot lintas halmahera.
“Kiki yang pada saat itu bertujuan kulia di Universitas Khairun Ternate, Namun semua itu hanya tinggal kenangan buat orang tuanya setelah kiki pergi untuk selamanya meninggalkan kita semua,” Kata Asbar Ikram selalu ketua umum Himpunan pelajar mahaiswa peleri (HIPMAPER) Se-Malut kepada media saat dirumah duka, Rabu (24/7/2019).
Maluku Utara hari ini telah ditakutkan dengan salah satu kasus pembunuhan, sekaligus pemerkosaan.
Lanjut Asbar sapaan akrabnya Basten menuturkan, meski ada beberapa pasal dengan ancaman hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara, namun sejumlah pihak termasuk pemuda/i sekaligus seluruh masyarakat peleri SE-MALUT, serta keluarga korban, meminta institusi penegak hukum untuk memberi hukuman mati kepada pelaku pemerkosaan sekaligus pembunuhan kiki kumala.
Himpunan pelajar mahasiiwa peleri (Hipmaper) Se-Malut menegaskan kepada penegak hukum positif untuk untuk bagaimna membijaki kajahatan kemanusian pelaku pemerkosaan sekaligus pembunuhan alm sodari kiki kumala yg saat ini masih dalam proses penyelidikan,
Kami juga akan mengawal kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan ini, “jika harapan Himpunan pelajar mahasiswa peleri se-malut dan masyarakat peleri tidak di realisasi untuk hukuman mati oleh sodara ronald, maka Himpunan pelajar mahasiwa peleri se-malut bersama masyarakat Peleri Halmahera utara, dan seluruh masyarakat peleri se-maluku utara akan memblokir seluruh aktivitas yang ada, tegasnya ketua umum hipmaper (asbar) bersama ketua pemuda peleri halmahera utara (Ady)
Ketua umum Hipmaper malut juga akan turun ke jalan dan menyuarakan kasus ini dan meminta kepada institusi penegakan hukum untuk menjerat pelaku dengan hukuman mati. (Asbar)
Safrin
