Di Hadapan MRP PB, Sejumlah Tokoh Dewan dan Lembaga Adat Kritisi Kinerja Pemkab Raja Ampat

Raja Ampat46 Dilihat

 

Yulianus Thebu: Kami Sedang Dorong Perdasus Partai Politik dan Rekrutmen Politik OAP Untuk Segera Disahkan

Usai pertemuan penjaringan aspirasi pada reses III MRP – PB dengan sejumlah tokoh dewan adat, Lembaga Adat dan sejumlah OAP di jalan Yos Sudarso Cotage Cormansiwin kelurahan Sapordanco Distrik Kota Waisai Raja Ampat, Papua Barat. Rabu (9/10) pukul 15.00 WIT.

RAJA AMPAT, medianasional.id- Reses III Majelis Rakyat Papua Barat (MRP-PB) di Kabupaten Raja Ampat, dirangkai dengan pertemuan dengan sejumlah tokoh dari dewan adat dan lembaga adat serta sejumlah Orang Asli Papua (OAP) yang ada di Kabupaten Raja Ampat. Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah anggota DPRD Raja Ampat OAP.

Menariknya reses ke III (tiga) MRP-PB kali ini diisi dengan penjaringan aspirasi dan diskusi dalam pertemuan di Jalan Yos Sudarso, Cotage Cormansiwin, Kelurahan Sapordanco, Distrik (Kecamatan) Kota Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (09/10) pukul 15:00 waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Pokja Adat MRP-PB Yulianus Thebu menyampaikan, selama melaksanakan tugas sudah sejumlah Peraturan daerah khusus (Perdasus) yang dihasilkan MRP-PB,diantaranya Perdasus tentang penerimaan ASN harus delapan puluh persen (80%) harus OAP dan sisanya dua puluh persen (20%) orang nusantara.

“Satu perdasus sedang didorong,dan sudah ada di Menteri Dalam Negeri agar segera diregistrasi, yaitu Perdasus tentang partai politik dan rekrutmen politik Orang Asli Papua,jika itu disahkan Pilkada Bupati, Wakil Bupati tahun 2020 di Raja Ampat calonnya harus OAP,”kata Yulianus Thebu.

Ia berharap kepada Mendagri (Menteri Dalam Negeri),untuk segera merigistrasi (mensahkan) Perdasus yang diajukan pihaknya, yaitu tentang partai politik dan rekrutmen politik Orang Asli Papua (OAP).

Sementara sejumlah OAP dari berbagai pihak yang hadir pada saat itu, menyampaikan aspirasinya, bahwa rekrutman ribuan tenaga honorer dilingkungan Pemkab Raja tidak berdasarkan kebutuhan.

Menurutnya, Jumlah tenaga hororer dan ASN di lingkungan Pemkab Raja Ampat jumlahnya hampir sama hingga APBD Raja Ampat terkuras hanya untuk membayar Gaji dan TPP tenaga honorer.

Dan sejumlah tokoh dari dewan adat dan lembaga adat pada pertemuan tersebut juga mengkritisi kinerja Pemkab Raja Ampat yang terkesan kurang berpihak kepada OAP diantaranya tentang penyaluran Dana Otonomi Khusus yang tidak tepat sasaran.

Pantauan media ini Reses III MRP-PB, selain diikuti Ketua Pokja Adat,Yulianus Thebu hadir pula Pokja Agama Robert Morin, Pokja Perempuan Cristiane Ayelo dan mengundang Dandim 1805/Raja Ampat, Letkol Infanteri Josef Paulus Kaiba yang juga putara asli Papua.

Usai penyampaian aspirasi, acara dilanjutkankan dengan penyerahan dokumen aspirasi dari sejumlah Lembaga Adat dan Dewan Adat yang ada di Raja Ampat kepada MRP-PB yang akan diserahkan kepada Presiden Republik Indonesia. (Zainal)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.