Pekalongan – Medianasional id
Jajaran Polres Pekalongan gencar melaksanakan percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Termasuk dengan merambah ke daerah-daerah pelosok yang ada di wilayah Kab.Pekalongan, salah satunya di Kec. Petungkriono.
Seperti yang dilakukan Kapolres Pekalongan AKBP Dr. Arief Fajar Satria, S.H., S.I.K., M.H., siang kemarin, dengan didampingi beberapa Pejabat Utama (PJU) Polres, melaksanakan pemantauan langsung ke daerah pelosok di Kec.Petungkriono terkait pelaksanaan vaksinasi, Sabtu (29/8/2021)
Pada kesempatan itu, Kapolres Pekalongan juga menyerahkan vaksin dan perlengkapannya kepada petugas kesehatan dari Puskesmas Petungkriono, diantaranya Vaksin Sinovac sebanyak 250 dosis, ADS spruit 390 buah, Alkohol swab 390 buah dan Savety box 5 buah. Yang nantinya akan digunakan untuk memvaksin masyarakat Kec.Petungkriono dalam rangka Vaksinasi Merdeka Wujudkan Pekalongan Herd Immunity.
“Memang tidak mudah untuk memberikan pemahaman tentang bahaya COVID-19, apalagi mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi di daerah pelosok, yang mayoritas merupakan pekerja buruh tani dan perkebunan. Namun berkat kerja keras dan kerjasama antara pemerintah daerah, Satgas Covid desa dan kecematan serta TNI-Polri, pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan lancar, ucap Kapolres, Sabtu (28/8/2021)
AKBP Arief mengatakan, letak geografis Kecamatan Petungkriono berada di daerah pegunungan yang terbagi atas 9 Desa, 37 Dusun, 39 RW dan 90 RT. Terlihat masyarakat Kec. Petungkriono sangaat antusias untuk mengikuti
pelaksanaan vaksinasi di Gerai Vaksin Merdeka Candi Polres Pekalongan untuk dilakukan vaksinasi COVID-19 oleh tenaga kesehatan, ungkap AKBP Arief.
“Kami ucapkan terima kasih kepada warga atas kesadaran dan antusiasnya mengikuti vaksin ditengah gencar-gencarnya pemerintah melakukan vaksinasi untuk mengejar target Herd Imunity guna menekan angka penyebaran COVID-19,” ungkapnya.
Tak sampai disitu saja, di lokasi tersebut Kapolres bersama rombongan juga membagikan bantuan sosial beras dan sembako kepada warga kurang mampu yang terdampak dengan adanya pembatasan mobilitas selama PPKM.
(Sofyan Ari/Sbh)
