Hadapi Pemilu 2019, FKDM Raja Ampat Gelar Rapat

Papua82 Dilihat
Saat FKDM Menggelar Rapat di Aula Kantor Dinas Kesbangpol, Senin 26 November 2018. (Foto Zainal)

Raja Ampat, medianasional.id- Dalam rangka mengevaluasi kinerja sekaligus untuk melakukan kewaspadaan lebih dini terkait adanya  konflik yang akan muncul, dalam menjelang, dan menghadapi pesta demokrasi (pemiliu) Presiden dan wakil Presiden, DPR tingkat labupaten/kota, provinsi dan pusat serta DPD RI secara serentak 2019 mendatang.

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Raja Anpat melalui Dinas Kesatuan Bangsa dan Piolitik (Kesbangpol) menggelar Rapat Kordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Raja Ampat.

ADVERTISEMENT

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesbangpol Kabupaten Raja Ampat,yang juga sebagai penanggung jawab FKDM, Samgar Sosir kepada  media nasional di Aula Kantor Dinas Kesbangpol, jalan kompleks perkantoran Bupati, Kelurahan Warmasen, Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Senin (26/11) sore.

Ditempat yang sama, penasehat FKDM yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Raja Ampat, Manuel Piter Urbinas kepada media ini mengatakan, forum ini sangat berguna, karena FKDM adalah mata dan telinganya Pemerintah daerah (Pemda) dalam mencari informasi, dan memberikan informasi sedini mungkin  kepada Pemda yang berkaitan informasi yang dapat menimbulkan konflik di daerah.

Menurutnya, sesuai SK FKDM jika masa baktinya lima tahun sekali, berarti berakhir tahun 2018. Sambil menunggu aturan baru yang nantinya akan dikeluarkan oleh menteri, sambung Manuel, sehingga pihaknya masih menggunakan SK yang lama, tujuannya agar FKDM tetap berfungsi untuk melakukan kewaspadaan lebih dini terkait  adanya konflik  yang  akan muncul.

“Apalagi 2019 kita akan menghadapi Pemilu presiden, wakil presiden, DPR tingkat kabupaten, kota dan provinsi serta pemilihan DPD RI serentak. Saya berharap kepada pengurus yang berjumlah 21 orang, agar tetap bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” tandasnya. (Zainal)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.