Ternate, medianasional.id – Dalam proses Pelantikan 12 Pejabat lingkup Pemerintah Provinisi Maluku Utara yang berlangsung di rumah transit Pemprov Malut di Ternate pada Senin (16/3/2020) berlangsung cukup memalukan untuk tontonan public. Hal ini dinilai oleh Pengurus Kordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC-PMII) Malut, atas sikap yang dilakukan oleh kepala Daerah Maluku Utara yakni Gubernur Maluku Uatara Abdul Gani Kasuba dan Wakil Gubernur Maluku Utara Al Yasin Ali.
Perbuatan yang dilakukan oleh Gubernur dan Wakil sangatlah tidak beradab di hadapan publik, atas dugaan perebutan jabatan dari masing masing di Eselon II yang dilantik.
“Sebagai Kepala Daerah, seharusnya tidak sepantasnya menunjukan sikap seperti itu dihadapan publik, karena akan dampak buruk terhadap pencitraan Pemerintah Provinsi yang gagal dalam visi dan misi. Diamana tanpa komunikasi serta terkoordinasi secara baik kepada dua belah pihak, Ungkap Ulif Asagaf Ketua Umum PKC Malut menyampaikan perihal tersebut pada media ini, Selasa (17/3/2020).
Sangat menyayangkan Kata Ulif, Gara-gara mis komunikasi saja tempat keramaian dan di hadapan ASN dan jajaran maupun tamu undangan dijadikan curhat bernada keras (baku marah), yang menunjukan gagal paket dalam kepentingan sepihak yang mengabaikan visi dan misi, untuk harapan masa depan Maluku Utara.
Ia juga merasa bahwa Insiden itu harusnya tidak pantas dilakukan di depan umum atau dalam agenda pelantikan Pejabat Lingkup Pemprov Malut. Karena Jika para pejabat tinggi dengan kata lain Gubernur dan Wakil memiliki kelakuan Seperti ini, maka yang pastinya di dalam lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara tidak beda jauh (Amburadul).
” Saya berharap Gubernur dan Wakil Gubernur, tidak lagi melakukan Insiden seperti ini, karena tangung jawab Kepala Daerah Maluku Utara merupakan tumpukan harapan masyarakat yang dapat diberikan contoh keteladanan untuk ditiru pada sikap bijak dalam Pemerintahan,” Tutup Ulif (As).
