Morotai, medianasional.id – Festival Merah Putih yang telah berujung pada aksi unjuk rasa pada beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh Front Umat Islam Morotai Bersatu (FUIMB), kembali dilakukan diskusi bersama yang dihadiri oleh Kapolda Malut Brigjen Pol Drs. Suroto, Bupati Morotai Beny Laos SH, Danlanud Leo Wattimena Kolonel Nav Arif Budhiyanto, Kasat Brimob Polda Malut Kombes Pol Budi Satrejo SIK M.Hum, Danlanal Morotai Letkol Laut ( P ) Kariadi Bangun ST. Hanla, Kapolres Pulau Morotai AKBP Mikael P Sitanggang, Kasdim 1508/Tobelo Mayor Inf Roby Manuel (mewakili Dandim 1508/Tobelo ), Hi Arsyad Haya (Ketua MUI Morotai Morotai), Kubais Baba Kepala Kemenag Morotai serta peserta lainnya kurang lebih 20 orang bertempat di Ruang Rapat Polres Pulau Morotai Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan Kab. Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara.
Kapolda Malut Brigjen Pol Drs. Suroto dalam penyampaiannya bahwa konfilik yang terjadi kemarin sangat di sayangkan dan festival tersebut seharusnya tak terjadi sehingga tidak berakhir dengan aksi Unjuk Rasa.
ninn
“ Kejadian ini jangan sampai terjadi seperti tahun 1999 tentang isu SARA tersebut yang harus dapat kita minimalisir terlebih dahulu. Kasus ini akan kami kumpulkan fakta-fakta siapa saja yang terlibat dalam kegiatan itu, dari awal sampai akhir dan selanjutnya kita lakukan pemeriksaan,” terang kapolda.
Komandan Lanud Leo Wattimena juga menyampaikan bahwa pihak Yayasan Barokah Surya Nusantara yang telah memicu permasalahan, setidaknya dapat diproses dan juga massa aksi yang telah berbuat anarkis harus diproses secara hukum yang harus ditegakan seadil – adilnya. Sehingga, ini dapat memberikan efek jera kepada masyarakat yang bertindak anarkis agar tidak mengimbas kepada masyarakat lain, apabila permasalahan ini tidak di proses.
safrin
