Alumni Mahasiswa Jatim di Raja Ampat Gelar Aksi Unjuk Rasa

Raja Ampat113 Dilihat
Puluhan orang yang mengatasnamakan diri dari Alumni mahasiswa Jatim di Raja Ampat berorasi di gedung DPRD raja Ampat. Senin (19/08). Foto :Zainal

Raja Ampat, medianasional.id- Merespon adanya insiden yang terjadi di Kota Surabaya, Semarang dan Kota Malang yang melibatkan mahasiswa asal Papua. Yang mana peristiwa tersebut bertepatan dengan suasana peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-74. Sehingga, selaku alumni mahasiswa Jawa Timur (Jatim) yang berada di kabupaten Raja Ampat menggelar unjuk rasa bertajuk aksi damai di Gedung DPRD Raja Ampat, Jalan Moh Saleh Taesa, Kelurahan Sapordanco, Distrik (Kecamatan) Kota Waisai, Ibukota kabupaten Raja Ampat, Senin (19/08) pukul 15:00 waktu setempat.

Paul Mayor selaku koordinator aksi mengatakan, aksi dari alumni mahasiswa Jawa Timur yang ada di Raja Ampat ini tujuannya untuk menyampaikan aspirasi.

“Meminta bapak Presiden Republik Indonesia melalui jajarannya menindak tegas oknum-oknum atau ormas-ormas yang menimbulkan keadaan rasisme terhadap orang Papua didepan asrama mahasiswa Papua di Surabaya,” kata Paul.

Dalam isi pernyataan sikapnya, puluhan pengunjuk rasa meminta kepada Presiden RI, untuk melihat insiden yang terjadi dikota Surabaya, Semarang dan Kota Malang yang berakibat pada penangkapan dan pengosongan asrama Papua di Kota Surabaya oleh aparat keamanan. Pengunjuk rasa menghargai upaya hukum yang dilakukan aparat keamanan, sepanjang dilakukan secara proporsional, profesional dan berkeadilan.


Saat puluhan orang alumni mahasiswa Jatim yang ada di Raja Ampat menggelar unjuk rasa di halaman gedung DPRD kabupaten Raja Ampat. Senin (19/08). Foto : Zainal

Selain itu, pengunjuk rasa berharap kepada aparat keamanan tidak melakukan pembiaran atas tindakan persekusi atau main hakim sendiri oleh kelompok atau individu, yang dapat melukai hati masyarakat Papua, hindari adanya tindakan-tindakan menggangu represif yang dapat menimbulkan korban jiwa, kegaduhan politik dan rasa nasionalisme sesama anak bangsa.

Dalam aksi damainya, ratusan pengunjuk rasa meminta kepada Presiden RI untuk melihat bahwa provinsi Papua dan Papua Barat merupakan wilayah RI yang dikenal sebagai miniatur Indonesia yang berbhineka tunggal ika dimana penduduknya beragam, multi etnis, multi agama, multi budaya yang harmonis hidup berdampingan. Masyarakat asli Papua menyambut dan memperlakukan masyarakat non-Papua secara terhormat dan sejajar.

“Oleh karena itu kami berharap kehadiran masyarakat Papua diseluruh Indonesia harus juga diperlakukan sama. Ini merupakan komitmen kita bersama sebagai anak bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang damai, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan beretika secara budaya,” kata Paul Mayor, saat membacakan isi pernyataan sikap.

Alumni mahasiswa Jatim di kabupaten Raja Ampat dalam aksinya menyampaikan, permintaan kepada Presiden RI untuk menyerukan kepada masyarakat non Papua diseluruh tanah Papua dan seluruh Indonesia, agar menjaga harmoni kehidupan ,dan tidak melakukan hal-hal atau tindakan -tindakan yang inkonstitusional, seperti persekusi, main hakim sendiri memaksakan kehendak, bertindak rasis dan diskriminatif, intoleran dan lain-lain yang dapat melukai hati masyarakat Papua serta mengganggu harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara.

Poin terakhir, dalam aksinya, pengunjuk rasa meminta kepada Presiden untuk menyampaikan kepada seluruh Gubernur, Bupati, Walikota, diseluruh Indonesia untuk ikut melakukan pembinaan dan pemahaman ideologi dan wawasan kebangsaan terhadap pelajar, mahasiswa, masyarakat non Papua.

“Hal ini merupakan upaya kita bersama untuk mencegah adanya insiden serupa Dimas yang akan datang sekaligus dalam rangka merajut rasa nasionalisme, persatuan, dan kebersamaan sebagai sesama anak bangsa,salam damai dari tanah Raja Ampat,” tutup koordinator aksi Paul Mayor, mengakhiri pernyataan sikap.

Ketua DPRD raja Ampat Reinold M. Bula dengan anggotanya serta Dandim 1805/Raja Ampat Letkol Inf. Josef Paulus Kaiba, Kabag Ops Polres Raja Ampat Kompol Ach. Rumalean menyaksikan dan mendengarkan pengunjuk rasa di halaman gedung DPRD raja Ampat, Senin (19/08). Foto : Zainal

Nampak ketua DPRD Raja Ampat, Reynold M. Bula, Dandim1805/Raja Ampat, Letkol Infanteri Josef Paulus Kaiba, Kabag Ops Polres Raja Ampat, Kompol Ach.Rumalean, serta anggota DPRD Raja Ampat lainnya menyaksikan puluhan orang pengunjuk rasa yang mengatasnamakan diri dari Alumni mahasiswa Jatim yang ada di Raja Ampat ini menyampaikan aspirasinya dengan damai.

Pantauan medianasional.id aksi damai puluhan warga Raja Ampat yang mengaku dirinya dari Alumni mahasiswa Jatim di Raja Ampat dijaga ketat puluhan personil Polres Raja Ampat dan Buckup puluhan anggota Kodim 1805/Raja Ampat sehingga aksi ini berjalan tertib, aman dan terkendali. (Zainal)

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.