Warga Desa Talang Mengeluh Bertahun-tahun Belum Ada Akses Jembatan yang Memadai

Tulungagung167 Dilihat


Tulungagung, Medianasional.id – Warga Desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, mengeluh dengan terbatasnya akses sarana prasarana yang jauh dari kata layak.

Akses jembatan yang diharapkan warga selama ini, untuk mendapatkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia belum bisa dirasakan oleh warga dusun karang desa Talang. Di mana warga masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai petani.

ADVERTISEMENT

Sudah bertahun – tahun warga talang ini menggunakan jembatan layang atau lebih tepatnya kereta gantung yang bisa membahayakan dirinya saat menyeberang untuk bisa bekerja mengurus sawahnya.

Kereta gantung ini ada di atas sungai dengan kedalaman lebih kurang 15 meter dan panjang sekitar 15 meter.

Salah satu warga desa dusun karang desa Talang, Ngarni yang baru melewati kereta gantung dengan membawa daun untuk makanan ternaknya saat dikonfirmasi mengatakan, Kalau warga talang ini sangat mengharapkan pemerintah kabupaten maupun desa merealisasi adanya jembatan yang layak, paling tidak bisa untuk dilewati pakai sepeda ataupun sepeda motor untuk bisa beraktivitas ke sawah atau pergi ke desa Tanjungsari.

“Warga sangat mengharapkan adanya jembatan untuk mempermudah dan memperlancar aktivitas setiap hari mas, walaupun jembatan gantung pakai sesek bambu tidak apa-apa yang penting bisa di lewati sepeda dan motor dan tidak seperti kereta gantung yang seperti ini, kami nyebrang aja butuh nyali yang besar dan resiko yang tinggi. Tapi apa boleh buat saat adanya akses yang paling dekat untuk ke sawah ya kerata gantung ini, kita bisa lewat jalan lain mas, tapi jarak tempuhnya ke lokasi sawah sekitar 2-3 kilometer baru nyampek lokasi”, katanya. Jumat (26/07).

Ngarni juga menyampaikan pada tahun 2017-2018 kemarin pemerintah desa pernah membuat jembatan di dusun karang desa talang ini untuk mempermudah akses ke sawah dan desa tanjungsari, tapi setelah dibangun lebih kurang 3 bulan selesai jembatan itu ambrol.

“Penyebeb ambrolnya jembatan itu warga tidak begitu paham, apa dari speksifikasi dan kwalitasnya bangunan kurang baik atau bagaimana kurang begitu faham, kalau penyebabnya cuaca saya kira tidak mas,” tambah Ngarni.

“Mungkin masnya bisa lihat dan kroscek sendiri bangunan yang masih ada itu bagaimana untuk kwalitas bangunannya”, pungkasnya.  (Arsoni/kbr)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.