Ungkap Fakta, Dibalik Rusaknya Aspal Jalan Tani Desa Pandanarum

Pekalongan609 Dilihat

 

Pekalongan,medianasional.id
Salah satu pemanfaatan pengelolaan dana baik yang bersumber APBN maupun APBD tentunya untuk meningkatkan pemerataan pembangunan di perkotaan hingga pedesaan dalam segala pembanguna sarana dan prasarana infrastruktur, tentunya dengan mengedepankan mutu kwalitas sesuai spek, dan komposisi material yang digunakanpun haruslah sesuai aturan yang berlaku.

Dalam pantaun awak media dilapangan, tidak dipungkiri kerap menjumpai proyek pembangunan yang bersumber dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab.Pekalongan, justru terkesan asal asalan, hal tersebut sesuai hasil penelusuran tim media saat melihat kenyataan hasil pengaspalan Jalan Usaha Tani desa Pandan Arum Kec. Tirto Kab.Pekalongan yang telah menelan uang negara sebesar Rp. 115.750.000 anggaran tahun 2022.

Tertera di papan proyek surat kontrak perjanjian dalam pelaksanaannya pada tanggal 6 Juni 2022, dan selesai pelaksanaan 60 hari kerja / selesai pada bulan tanggal 6 Agustus 2022, namun ironinya aspal baru seusia jagung sudah ambles, dan rusak parah, dan dilain sisi juga tidak nampak tercantum dipapan informasi adanya ukuran volumme.

Guna menguak persoalan tersebut, tepatnya pada hari Kamis 13/10/22 tim awak media berhasil meminta keterangan warga Pandan Arum inisial S ia menuturkan, gak tau persis nama pemborongnya, tapi pribadi Saya sangat menyayangkan dan bertanya tanya dalam hati, kenapa aspal istilahnya baru kemarin, kok sudah ambles, parah,”kata S menyampaikan kepada awak media.

Hal senada juga disampaikan warga inisal D yang kebetulan lewat lokasi, ia membenarkan bahwa pengaspalan baru kemarin, tapi herannya kok sudah rusak, mestinya ada tinjauan perbaikan dari desa atau yang mengerjakan, ini kadang kami warga masyarakat kecil gak paham, kenapa aspal kok terlihat mudah rusak, Saya berhapar segera mungkin diperbaiki,”ucapnya penuh harap.

Awak media menyoroti dan mencoba menggali mendalam persoalan pengaspalan tersebut, dan sangat disesalkan, alokasi dana Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Pekalongan yang semestinya dikelola sebaik mungkin, dan orientasi utamanya adalah hasil pembangunan yang kokok, kuat, kwalitas.

Namun kenyataannya bertolak belakang dengan kondisi yang ada dilapangan, sehingga dalam kaitan ini awak media akan mencoba menelusuri lebih lanjut, terkait adanya dugaan oknum yang berperan dengan tujuan keuntungan pribadi.(TIM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.