Tujuh Perusahaan Tidak Hadiri Rapat, Terkait Tumpahan Batubara di Kecamatan Merapi Barat

Lahat398 Dilihat

Lahat, medianasional.id – Hari ini pihak Kecamatan Merapi Barat menggelar rapat di kantor camat Merapi Barat. Senin (27/3).

Agenda rapat ini dihadiri Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri, Camat Merapi Timur Idealis Pokal, Sekcam Merapi Barat, Koramil Merapi yang mewakili, Kades Gunung Kembang Edi Suparno, Kades Merapi Herdadi, dan perwakilan perusahaan batubara PT. BSR, PT. Bukit Tunjuk, PT. MIP dan PT. BAU, Sementara perwakilan dari PT. TMP, PT. DIZAMATRA POWERINDO, PT. BME, PT. SMS, PT. BOMBA GRUP, PT. DAS tidak hadir dalam daftar undangan pihak kecamatan.

ADVERTISEMENT

Camat Merapi Barat melalui Sekcam Dahrip Agustian, SP. MM mengatakan bahwa hari ini Camat tidak bisa hadir dikarenakan ada keluarganya yang meninggal dunia.

“Rapat hari ini hanya ada 4 perusahaan yang hadir, bagaimana rapat ini kita tunda dulu karena ada tujuh perusahaan yang diundang untuk rapat tidak hadir terkait tumpahan batubara yang terjadi di jalan,” kata Yayan.

“Terkait pada 23 Maret terjadi aksi demo dari Warga Gunung Kembang akibat tumpahan batubara, namun hari ini yang ikut rapat hanya 4 perwakilan perusahaan dari 11 perusahaan tambang batubara yang diundang, rapat hari ini kita tunda dulu”, pinta Camat Merapi Timur,

“Disamping itu saya juga menghimbau kepada warga saya di Merapi Timur agar selalu kordinasi kepada Kades dulu, jangan melakukan demo, dan saya minta juga pihak perusahaan yang hadir di sini, kita ada win win solution agar warga tidak lagi melakukan penyetopan angkutan batubara,” ujarnya.

Sementara Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri, SIP mengatakan dalam pertemuan di kantor Camat Merapi Barat, malam itu terjadi tumpahan batubara di desa Kebur namun cepat dibersihkan dari pihak PT. BAU.

“Sedangkan yang di Gunung Kembang informasinya kami dapatkan tumpahan diduga dari pihak PT. PE, dan agak terlambat sehingga warga Desa Gunung Kembang melakukan aksi penyetopan. Kejadian ini tanggal 23 Maret 2023, dan saya sempat ditelepon Kapolres, saya juga menghimbau agar masyarakat untuk melakukan kordinasi dengan Polsek dulu dan jangan melakukan aksi,” pinta Kapolsek.

Kades Gunung Kembang Edi Suparno mengatakan, “tumpahan batubara sudah empat kali semenjak saya menjabat 1 tahun tiga bulan, dan kami minta bantu agar cepat dibersihkan dan belum ada peduli pihak perusahaan, dan sempat minta bantu kepada Kapolsek untuk menyelesaikan masalah ini (tumpahan batubara.red),” ucap Kades Gunung Kembang.

“Harapan ke depannya kami masyarakat jangan dirugikan akibat tumpahan batubara yang menjadi persoalan selama ini, untuk ke depan apabila ada tumpahan batubara di Desa Gunung Kembang, agar dibersihkan oleh pihak pemilik perusahaan angkutan batubara,” imbuhnya.

Salah satu perwakilan dari pihak perusahaan Adaro Grup, PT. MIP Andi Wijaya meminta agar rapat berikutnya dihadirkan pihak transportir juga.

Senada juga disampaikan oleh perwakilan PT. BSR Ronald meminta agar 32 perusahaan diundang juga dalam rapat pertemuan selanjutnya.

“Termasuk Perwakilan dari pihak Muara Enim dan seluruh perusahaan tambang batubara diundang semua,” ketus Komar perwakilan PT. Bara Alam Utama.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.