TTM Tuweb Pilihan Terbaik Mahasiswa UT Atasi Jarak dan Kendala Batasan Minimal Kuota Kelas Tutorial Tatap Muka

Artikel551 Dilihat

Penulis : Dr.Anwar Sodik, SH, MA, MH, Tutor Universitas Terbuka Semarang dan anggota Polisi Polres Kendal Polda Jawa Tengah.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang signifikan dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat. Salah satunya dalam aspek pendidikan. Masyarakat dapat dengan mudah memperoleh pengetahuan atau wawasan dari internet. Banyaknya sumber yang tersebar di internet memungkinkan masyarakat dapat mengaksesnya melalui smartphone atau gadget. Dan kini Indonesia tengah dihadapkan dengan tantangan era revolusi industri 4.0.

ADVERTISEMENT

Tak hanya sektor ekonomi, sosial, dan teknologi, namun sektor pendidikan kini juga mau tak mau harus dapat beradaptasi dengan era ini. Perkembangan itu mulai dimanfaatkan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia dalam penyelenggaraan program pendidikannya. Program tersebut dikenal sebagai program kuliah daring atau sistem e-learning atau online learning. Kuliah daring sendiri dapat di pahami sebagai pendidikan formal, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dengan peserta didiknya dan instrukturnya (dosen) berada di lokasi terpisah. Sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya, berbagai sumber daya yang diperlukan didalamya, dan pelopor kuliah model seperti tersebut diatas adalah Universitas Terbuka (UT), yang sudah melaksanakan pembelajaran daring 35 tahun.

Mahasiswa yang mengikuti program kuliah daring dapat lebih menghemat waktu dan tenaga. Sehingga waktu dan tenaga yang tersisa, dapat digunakan untuk hal-hal lainnya diluar jam perkuliahan. Misalkan saja, dapat digunakan untuk bekerja atau memulai bisnis.

Hal tersebut dapat dilakukan, karena pada dasarnya masa-masa kuliah bukan hanya soal belajar materi perkuliahan saja. Masa-masa kuliah juga dapat digunakan untuk menggali potensi atau keterampilan dalam berbagai bidang selain dalam bidang akademik.

Model pembelajaran daring memberikan kemudahan , diantaranya proses perkuliahan tanpa harus datang ke kampus , mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan dari tempat tinggal domisilinya, memberi peluang bagi para dosen disetiap universitas, untuk mengajar mahasiswa yang lebih banyak dan tanpa batas.

Selain itu, juga terkait dengan biaya sistem pembelajaran daring lebih murah, dibanding dengan kuliah sistem konvensional. Sehingga calon mahasiswa dari kalangan ekonomi menengah kebawah, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi negeri, khususnya Universitas Terbuka. Nantinya otomatis mendongkrak APK (Angka partisipasi Kasar) perguruan tinggi yang mana pemerintah mentargetkan sampai tahun 2022 sebesar 40%, seperti apa yang pernah disampaikan rektor UT Bapak Prof Dr. Ojat adrojat, M.Bus, Phd.

Kuliah daring yang selama ini dilaksanakan oleh UT, melalui tutorial online (TUTON) sudah sangat bagus sekali dan sudah sangat maju. Namun ternyata ada aturan yang salah satu jurusan mengharuskan adanya kuliah Tutorial Tatap Muka (TTM) dan mensyaratkan batas minimal kuota agar terbentuk kelas TTM.

Seperti jurusan bidang ilmu PGSD, PGPAUD (BIPGSD/PAUD), padahal saat ini tenaga pendidik atau guru yang ada di Indonesia masih banyak yang belum sarjana dan masih banyak pula yang sudah sarjana, namun belum linier dengan bidang yang diajarkan.

Disamping itu, kendalanya karena jarak yang jauh, antara daerah satu dengan lainnya. Sehingga dengan aturan tersebut banyak calon mahasiswa yang harus menunggu lama hingga bertahun-tahun karena harus menunggu kuota kelas TTM. Untuk itu menurut penulis solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan dilaksanakan Tutorial Tatap Muka (TTM) dengan model Tutorial Webinar (TUWEB). Sehingga dari berbagai daerah khususnya yang masih dibawah naungan UPBJJ setempat, yang belum bisa terbentuk kelas karena calon mahasiswa kurang dari kuota, bisa digabung dengan kelas TTM TUWEB tersebut sehingga kendala kuota dan kendala jarak jauh bisa teratasi.

Selain itu juga, menurut penulis TTM dengan model TUWEB juga bisa sebagai solusi bagi mahasiswa Universitas Terbuka selain jurusan tersebut diatas, yang berkeinginan ikut kelas TTM yang mana banyak mahasiswa yang saat mendaftar kuliah tidak bisa membentuk kelas TTM, ini biasanya para mahasiswa yang mandiri.

Caranya yaitu melalui kelompok belajar (pokjar) di wilayah UPBJJ setempat, mendata dan membantu memfasilitasi, menghubungkan antara para mahasiswa dengan pihak UT. Dengan memberikan mata kuliah tawar, yang akan ditatap mukakan atau TTM dan membantu meregistrasikan TTM Atas Permintaan  ( TTM ATPEM) dengan model TUWEB bukan TTM langsung, sehingga kegiatan TTM dapat terlaksana dan bisa terbentuk kelas.

Kesimpulannya menurut penulis yaitu, TTM    (Tutorial Tatap Muka) menggunakan TUWEB (Tutorial webinar) pilihan terbaik untuk mahasiswa Universitas Terbuka, khususnya yang berjarak jauh dan solusi cerdas atasi batasan minimal kuota kelas TTM.

Bagaimana menurut anda para mahasiswa??… karena dengan TTM akan membantu nilai mahasiswa 50% dari nilai akhir TTM, dengan syarat dapat mengerjakan UAS dengan benar 30% .

Ayooo..!, dukung, semoga solusi ini dapat terlaksana dan merubah mainset kalau kuliah di UT itu sulit nilainya dan jadi mahasiswa abadi.

edt:aero

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.