Ratusan Warga Kecewa Tuntut Pemerintah Segera Perbaiki Jalan Yang Rusak

Tulungagung79 Dilihat

Tulungagung, Medianasional.id – Ratusan warga di kecamatan Pagerwojo Kabupaten  Tulungagung melakukan unjuk rasa di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Segawe, Selasa (29/10/10).

Warga masyarakat yang tergabung dari Desa Segawe, Desa Penjor dan dari Desa Gambiran Kecamatan Pagerwojo melakukan unjuk rasa menuntut Pemerintah Kabupaten Tulungagung, untuk segera melakukan perbaikan jalan yang sudah rusak dengan menyegel TPA Segawe.

Terlihat jalanan di sepanjang 3 desa itu rusak dan berlubang, selama ini warga hanya menutupnya dengan tanah agar pengendara tidak terjatuh saat melintasi lubang itu. Bahkan di beberapa titik terlihat jalan amblas cukup dalam.

Suryani juru bicara aksi mengatakan, kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak 3 tahun lalu sampai saat ini. Panjang jalan yang rusak sekitar 3-5 kilometer,dari Desa Karanganom sampai Desa Segawe .

“Selama itu pemerintah dari tiga desa ini sudah mengajukan perbaikan ke Pemkab Tulungagung, namun belum kunjung direspon,” kata Suryani.

Suryani juga menambahkan, sebentar lagi akan musim penghujan, kalau tidak segera di perbaiki di kawatirkan akan membahayakan pengendara yang akan lewat.

“Kalau jalan yang sudah berlubang hanya di tutup sama tanah oleh warga, saya kawatirkan jalan akan menjadi licin karena lumpur dan bisa membahayakan pengendara. Untuk tahun kemarin aja banyak orang yang yang terjatuh karena jalannya licin,” tambahnya.

Warga meminta jalan supaya cepat diperbaiki sebelum musim hujan tiba. Warga juga mengeluhkan sikap pengemudi truk pengangkut sampah yang cenderung ugal-ugalan, saat membawa sampah dengan melaju ngebut yang mengabaikan keselamatan pengendara lain dan sampah yang berbau juga banyak yang berjatuhan di depan rumah warga yang di lewatinya.

“Kami setiap hari dikirimi sampah, tapi jalanan desa tidak diperhatikan. Dibiarkan rusak bertahun-tahun,” keluh Suryani.

Dampak dari aksi menyegel dua gerbang TPA ini, truk sampah tidak bisa membuang muatan ke TPA.  Warga juga mengancam akan melakukan pemblokiran akses jalan ke TPA, sampai ada kepastian.

Warga bahkan sepenuhnya akan melarang TPA ini beroperasi, jika tidak ada respon dari pemerintah untuk segera memperbaiki jalan yang sudah rusak parah ini, yang setiap hari dilalui truk-truk sampah.

Di waktu yang bersamaan anggota DPRD Tulungagung dari komisi D Suprapto dan Syaiful Anwar bersama Sekretaris Dinas PUPR, Dwi Hari Subagyo untuk menemui warga di lokasi unjuk rasa.

Suprapto kepada warga yang unjuk rasa menyampaikan, untuk perbaikan jalan ini akan dilakukan pada 2020 dan sudah dianggarkan dalam APBD 2020.

Sementara waktu pihaknya menawarkan kepada warga untuk proses penutupan lubang-lubang jalan.

“Yang lubang-lubang itu harus dicor lebih dulu. Setelah rata nanti baru di-hot mix,” katanya.

Namun penjelasan Suprapto justru disambut cibiran oleh warga. Mereka meminta supaya ada aksi nyata untuk memperbaiki jalan yang rusak. Sekretaris Dinas PUPR, Dwi Hari Subagyo juga menambahkan kalau pihaknya sudah menampung aspirasi warga.

Dwi hari menjamin, kalau besok sudah ada tim dari Dinas PUPR yang bergerak mulai menutup lubang jalan dulu dan nanti akan di prioritaskan perbaikan akses jalan menuju TPA pada tahun anggaran 2020 depan.

“Karena mengingat pembangunan harus melalui proses dan aturan yang ada.

Tidak bisa seketika langsung kita lakukan tanpa mengikuti mekanisme dan aturan yang ada,” jelasnya.

Reporter : Arsoni

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.