Tulungagung – Proyek pengaspalan di Jalan Desa Panggunguni Kecamatan Pucanglaban Tulungagung yang selesai dikerjakan pada tahun 2016 kondisinya sudah remuk dan hancur.
Masyarakat mengeluh dengan pekerjaan yang dilakukan oleh rekanan, dianggap asal-asalan dalam pengerjaannya. 4Selain itu masyarakat kesulitan untuk ikut mengontrol, sebab tidak ada papan proyek yang menunjukkan anggaran pengerjaan dan batas waktu, serta perusahaan yang mengerjakannya, saat pelaksanaan pekerjaan hingga sekarang.
Salah satu Warga Desa Panggunguni Kecamatan Pucanglaban, Tulus mengatakan aspal yang baru selesai dikerjakan 2016 saat ini sudah hancur. Menurutnya, perusahaan pelaksana saat melakukan pekerjaan tersebut terlihat asal-asalan dan masyarakat juga tidak pernah menegur karena intinya yang penting dibangun.
“Bisa dilihat hasil pengaspalan tipis sekali, dan kemarin waktu pengerjaan yang saya tahu hanya ditata batu dan langsung di aspal setelah itu di beri pasir,” ungkapnya.
Sedangkan menurut warga Desa Panggunguni yang lain, berinisial YSN juga mengatakan, “waktu pengaspalan batu hanya di tata pada lokasi yang berlubang dan tidak ada penumbukan/pemadatannya dahulu sebelum pengaspalan,serta aspalnya juga sangat tipis”, katanya.
Sedangkan dari data Sirup pengadaan lelang di jalan desa Panggunguni tersebut, pemenang lelang umum CV Persada Agung milik Joko. Dari sumber dana (BK). Dengan pagu anggaran Rp 405.300.000,. Mulai dikerjakan tanggal 10 Oktober 2016 sampai akhir pekerjaan tanggal 21 Desember 2016.
Joko saat dikonfirmasi, mengatakan dan membenarkan, “Proyek pengaspalan desa Panggunguni saya yang mengerjakan dan saya juga sudah kerjakan sesuai perencanaan dari Dinas,” katanya.
Dan sampai berita ini dipublikasikan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Tulungagung belum bisa dikonfirmasi secara langsung atau melalui kontak person. (soni)
