Program Sekolah Gratis Belum Dirasakan oleh Masyarakat di Kabupaten Tangerang

Jawa Barat90 Dilihat

Tangerang, medianasional.id – Program Gubernur Banten H.Wahidin Halim pada tahun 2018 semua sekolah tingkat SMAN / SMKN Se provinsi Banten di gratiskan. Semua sudah di anggarkan dari APBD provinsi Banten, tapi sangat di sayangkan pemerintah provinsi Banten tidak segera mengeluarkan payung hukumnya.

Karena kebijakan tersebut belum ada payung hukum yang jelas, akibatnya saat ini masih banyak sekolah-sekolah di wilayah kabupaten Tangerang yang masih berani membuat kebijakan mengutip uang sumbangan SPP bulanan. Salah satunya di SMAN 4 Cikupa kabupaten Tangerang tidak tanggung-tanggung SPP bulanannya sebesar Rp. 350.000,/siswa setiap bulannya. Masalah ini banyak dikeluhkan orang tua siswa, untuk menindak lanjuti persoalan ini pada tanggal 3 Maret 2018 yang lalu kami mencoba konfirmasi kepada kepala sekolah, namun sangat di sayangkan kepala sekolah enggan untuk memberikan keterangan dan pergi meninggalkan kantor ruangannya.

Humas sekolah Barnas, mewakili kepala sekolah saat dikonfirmasi mengatakan, mengakui semua tentang sumbangan SPP tersebut benar. Di jelaskannya SPP. Rp.350.000, dengan rincian untuk SPP 300.000, dan Rp.50.000, untuk tabungan siswa setiap bulannya. Alasannya karena kebijakan gubernur Banten tentang sekolah gratis untuk sekolah SMAN/SMKN kan belum ada payung hukum yang jelas

Untuk itu kami masih mengacu pada Permendikbud No.75 Tahun 2017 tentang komite sekolah, padahal kalau mengacu pada Permen 75 Tahun 2017 tersebut seharusnya pihak sekolah SMAN 4 Cikupa kabupaten tangerang tidak memungut sumbangan dengan menentukan nominal sebesar Rp.300.000. Yang di perbolehkan dalam Permendikbud No. 75 Tahun 2017 adalah bentuknya sumbangan sukarela dan tidak boleh di tentukan nominalnya, Jelas Barnas.

Lebih lanjut Barnas juga mengatakan silahkankan saja jalau uau di angkat beritanya, karena ini memang harus diberitakan, untuk menyikapi semua persoalan ini. Kami meminta gubernur Banten Wahidin Halim segera nengambil sikap tegas, karena persoalan ini banyak dikeluhkan orang tua siswa khususnya yang tidak mampu secara ekonomi. “Pungkasnya.( Muznim )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.