Produk Ikan Sulut Aman dari Anisakis

Sulawesi93 Dilihat

Manado, medianasional.id – Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kls II Manado, Muhamad Hatta Arisandi, S.St. Pi. M.Si. memastikan produk ikan dari Sulawesi Utara masih aman dari “Anisakis” yang sempat meresahkan konsumen ikan di Indonesia beberapa hari belakangan ini.

Anisakis adalah genus nematoda parasit yang menyerang ikan dan mamalia laut, cacing ini juga dapat menyerang manusia yang memakan ikan mentah dan menyebabkan penyakit Anisakiasis hingga menimbulkan alergi terhadap orang tersebut.

Dakui Muhamad Hatta Arisandi, pihaknya telah melakukan uji sampling terhadap produk ikan kaleng  yang ada di Sulawesi Utara, dan tidak satupun ditemukan cacing atau Anisakis. Walau demikian pihaknya tidak mau gegabah dalam hal ini, karena yang lebih berkompeten sesuai kewenangan ada pada BPOM Manado sebagai instansi yang bertangung jawab untuk semua produk olahan yang ada di pasaran.

Ditambahkannya, “warga Sulut tidak perlu khawatir terhadap produk ikan di daerah ini. Sebab yang terindikasi adanya Anasikis pada ikan kaleng hanyalah jenis ikan Sardines yang umumnya hasil produksi di luar  Sulut.  Produk perikanan di daerah ini pada umumnya berupa hasil olahan ikan Tuna dan jenis Cakalang.

Pada hari Bhakti BKIPM  19 April 2018 lalu, pihaknya telah membagikan ikan olahan sebanyak 554 Kaleng, sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat daerah ini, untuk tidak takut makan ikan hasil produksi dari Sulut yang keamananya terjamin tanpa Anisakis. Ungkap Arisandi, di ruang kerjanya Jl. Adipura Manado, Senin (7/5).

BKIPM memiliki Tiga tugas penting di Sulawesi Utara dalam hal : 1).  Pencegahan Masuk dan Keluar Penyakit pada ikan.  2). Pengendalian Mutu hasil perikanan dengan mengeluarkan sertifikasi kesehatan ikan bebas dari penyakit.  3).  Melindungi peredaran Ikan/ produk laut yang masuk kategori langka.

“Balai Karantina Ikan Manado memiliki 50 personil pengawas yang tersebar di berbagi pintu masuk / keluar baik di Pelabuhan maupun di Bandar Udara se Sulawesi Utara. Terkecuali daerah Kepualauan Nusa Utara  yang telah memiliki Kantor Balai sendiri”, jelas Muhamad Hatta. (OK)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.