Penumpang KMP Darma Bahari Merasa Dikecewakan

Jawa94 Dilihat

 

Sumenep – Kapal KMP Darma Bahari Sumekar 1 salah satu kapal yang dikelola oleh PT. Sumekar‎ Sumenep yang berlayar ke kepulauan Kalianget menuju pelabuhan Batu Guluk Kangean. PT Sumekar merupakan salah satu perusahaan pelayaran operator reguler di lintasan Kalianget menuju kepulauan Kangean dan tak kalah pentingnya pada hari hari khusus kapal tersebut melintasi kepulauan Sapekek yang juga merupakan salah satu pulau terpencil di area kabupaten Sumenep.

Sejak beberapa tahun ini PT Sumekar hanya mengoperasikan satu kapal saja yakni KMP Darma Bahari 1 semenjak KMP Darma Bahari 2 tidak layak beroperasi. “Sesuai jadwal yang telah diketahui bersama kapal milik PT. Sumekar hanya melayani lintasan Kalianget menuju kepulauan Kangean sebanyak tiga kali dalam satu pekan, dan selama tiga kali satu pekan satu hari menuju kepualauan Sapeken dalam satu pekan.

 

Namun kejanggalan terjadi pada hari Minggu (6/8) sekitar pukul 17.00 wib salah satu penumpang bernama Yatik mempertanyakan pembelian dua tiket VIP yang di pesan, karena salah satu dari dua tiket VIP yang dipesannya akan ditukar dengan tiket yang biasa, tiket VIP seharga Rp 118.000 akan ditukar dengan tiket yang biasa namun ada potongan Rp 20.000. Awalnya pihak petugas loket akan memotong Rp 30.000, karena pihak penumpang merasa dirugikan sehingga memprotes pemotongan tersebut.

 

Saat tim Medinas klarifikasi ke petugas loket yang bertugas pada waktu itu bernama Anang dengan salah seorang rekannya, Ia mengatakan jika hal tersebut memang aturan dari perusahaan‎. “Diketahui tiket yang sudah ditukar oleh Yatik dijual lagi kepada salah seorang penumpang dengan tujuan yang sama menuju kepulauan Kangean. Namun jika memang ada aturan seperti itu dari perusahaan kenapa tidak ada pemberitahuan tertulis di bawah tiket”, ungkap salah seorang penumpang yang enggan disebutkan namanya.

 

“Kita sebagai masyarakat kepulauan yang berdiri di kabupaten Sumenep merasa dirugikan, kalau memang aturan ‎seperti itu terjadi kenapa demikian karena kapal yang seharusnya menjadi kebanggan masyarakat kepulauan ini sudah mengecewakan, seharusnya memberikan kemudahan kepada masyarakat kepulauan bukan seperti yang sudah terjadi pada saat ini, apakah karena kita bukan berasal dari kabupaten Sumenep, atau mungkin kita masyarakat kepulauan tidak diakui sebagai masyarakat kabupaten Sumenep?” ungkap dari salah satu penumpang yang lain dengan tujuan yang sama menuju Kangean. (rasid)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.