Pemkot Melatih Pemandu Wisata, Kuliner dan Belanja Membangkitkan Sektor Ekonomi.

Pekalongan166 Dilihat

Kota Pekalongan – medianasional id
Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, upaya membangkitkan sektor ekonomi dan wisata dari dampak Covid-19 gencar dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) setempat menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI  dengan menggelar pelatihan pemandu wisata kuliner dan belanja selama tiga hari, mulai Selasa-Kamis (6-8/8/2020) di Hotel Nirwana Kota Pekalongan.

Walikota Pekalongan,HM Saelany Machfudz,SE yang hadir membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas digelarnya kegiatan pelatihan yang difasilitasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Wisata dari Kemenparekraf RI ini sebagai upaya mempersiapkan para pemandu wisata, kuliner dan belanja agar bertahan dan bangkit di masa pandemi Covid-19 serta mendatangkan sebanyak-banyaknya wisatawan ke Kota Pekalongan.

“Atas nama Pemerintah Kota Pekalongan kami apresiasi atas diselenggarakannya pelatihan bagi para pemandu wisata, kuliner dan belanja ini. Pemerintah saat ini sangat serius dan mendorong agar sektor wisata di Kota Pekalongan ini bangkit kembali. Melihat banyaknya potensi daerah yang menjadi sektor unggulan daerah baik itu kulinernya seperti nasi megono, soto tauto, mieso, dan sebagainya yang sangat lezat dan beragam. Selanjutnya, di sektor belanja juga batik Pekalongan saat ini sudah mendominasi dan dikenal baik di kancah nasional maupun mancanegara,” terang Saelany.

Dengan dimulainya adaptasi kebiasaan baru, lanjut Saelany, sektor wisata di Kota Pekalongan sudah mulai ada sedikit kelonggaran dengan dibukanya beberapa obyek wisata dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dituturkan Saelany, dalam masa adaptasi kebiasaan baru kegiatan yang sempat dilarang sudah diaktifkan di antaranya wisata dan usaha kuliner.

“Sebagai salah satu kota pusat kegiatan, dengan semakin tumbuhnya usaha-usaha perhotelan, usaha perputaran perekonomian Kota Pekalongan ini meskipun daerahnya tidak begitu luas dan sedikit lahan alamnya, kami memfokuskan bagaimana mengandalkan potensi-potensi daerah yang ada agar Kota Pekalongan ini dikunjungi banyak wisatawan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti pengunjung wajib memakai masker atau faceshield, rutin mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan sebagainya. Sehingga hotel, kuliner akan ramai, produk-produk asli Pekalongan ini tetap diburu dan laku dibeli oleh wisatawan terlebih saat ini Kota Pekalongan juga bakal segera merealisasikan Wisata Air Terbesar se-Indonesia yang dapat menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung,” papar Saelany.

Sementara itu, Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sutarno,SH,MM menjelaskan kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 40 orang penggiat sektor wisata tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata budaya kuliner dan belanja, serta melahirkan pemandu wisata yang andal dan bisa memasarkan pariwisata Kota Pekalongan. Menurut Sutarno, selama pandemi Covid-19 kemarin, aktivitas sektor pariwisata sempat mengalami kevakuman karena harus menyesuaikan dengan pembatasan-pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah, guna mempersempit ruang gerak penularan wabah ini. Namun, dengan dimulainya adaptasi kebiasaan baru yang diisyaratkan pemerintah, seluruh aspek kehidupan didorong untuk produktif di tengah pandemi dengan tetap memperketat protokol kesehatan.

“Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari, tanggal 6-8 Agustus 2020 dengan sasaran 40 peserta yang terdiri dari para pengelola kuliner khas Pekalongan, pengurus dan pengelola destinasi wisata yang ada di Kota Pekalongan, Komunitas Blogger, dan perwakilan duta wisata. Dalam tiga hari kedepan mereka akan dibekali materi-materi pengembangan potensi wisata belanja dan kuliner selama dua hari, kemudian di hari terakhir mereka akan mengikuti Orientasi Lapangan di Kabupaten Brebes untuk study banding memodifikasi potensi wisata dan kuliner yang ada disana untuk diterapkan di Kota Pekalongan,” beber Sutarno.

Lebih lanjut, Sutarno menambahkan bahwa sektor wisata di Kota Pekalongan sudah mulai dibuka secara bertahap dengan persiapan-persiapan mekanisme penerapan protokol kesehatan yang berlaku di setiap lokasi wisata untuk selanjutnya terlebih dulu dievaluasi.

“Dengan adanya pelatihan ini kami berharap akan terbangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, profesional, terampil baik secara kemampuan dan pengetahuan,  sopan, dan santun demi memberikan pelayanan yang terbaik kepada wisatawan yang berkunjung, karena tamu adalah raja sehingga ketika mereka bisa betah dan datang kembali berkunjung ke Kota Pekalongan,” tandas Sutarno.

Reporter: Mc Maretan.

Editor: Sofyan Ari

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.