Pagelaran Wayang Kulit Membuming, Getarkan Balaidesa Dororejo

Pekalongan58 Dilihat

Pekalongan – Medianasional.id
perayaan acara sedekah bumi atau ruwat bumi merupakan tradisi warisan leluhur yang patut dipertahankan, dilestarikan dan dijaga keberadaannya agar pada akhirnya masyarakat generasi sekarang dan kedepan dapat mengenal lebih dalam budaya tradisi lokal.(Minggu 28 juli 2019).

Sebelum pementasan pagelaran wayang kulit Dalang Ki Aditya, acara dibuka dengan sambutan Tumirah Kepala Desa Dororejo dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga yang luar biasa atas kepedulian dan sumbangsih semua komponen masyarakat dororejo, sehingga perayaan pelaksanaan ruwat bumi dapat terselenggara dengan baik, dan lancar, dan akhirnya pula masyarakat dororejo dapat guyub, rukun dalam suasana yang penuh gembira cita,”tuturnya.

Ucapan terima kasih juga tidak lupa disampaikan Tumirah Kepala Desa Dororejo kepada semua lapisan masyarakat yang telah berkenan mendukung pelaksanaan kegiatan, sehingga berjalan sukses dan lancar, dan pada kesempatan yang sama, juga disampaikan bahwa dirinya selaku kepala desa pengabdiannya tinggal 3 bulan lagi, dan dengan penuh keredahan hati memohon kepada semua masyarakat Dororejo kesempatan untuk mengemban amanah maju kembali mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Dororejo” terangnya.

Selang ditunggu – tunggu cukup lama Bupati Pekalongan Asip Kolbihi hadir tepatnya pukul 23.18 dan dalam sambutanya seperti biasanya Bupati Pekalongan menyampaikan bahwa pentingnya mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya dan karunianya, sehingga hasil pertanian Kab. Pekalongan pada umumnya dan desa Dororejo pada khususnya dapat melimpah ruah, sehingga kita wajib mensyukurinya,” terangnya.

Lanjutnya, bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Pekalongan masih terus berupaya menyelesaikan tingginya angka kematian ibu melahirkan dan juga anak balita yang meninggal dunia. Pemerintah saat ini juga masih terus kejar target realisasi program jambanisasi yang terus kami laksanakan, agar kesehatan masyarakat dapat terpenuhi secara utuh.

” Asip Kholbihi Bupati Pekalongan berpesan agar orang tua agar senantiasa intens mendampingi putra putrinya dalam penggunaan hp yang semakin menguatirkan. Dengan adanya pembatasan penggunaan hp secara maksimal akhirnya putra – putri kita dapat membedakan mana yang boleh dan tidak,” imbaunya.

Selanjutnya Bupati juga berpesan kepada seluruh komponen masyarakat agar segera mendaftarkan anak sekolah serata 9 tahun. Dan saat ini juga pemerintah akan memberikan dana bantuan sebesar 5 juta kepada para mahasiswa -mahasiswi persetiap 3 desa. Tentunya harapan terbesar kedepan ialah agar masyarakat Kab. Pekalongan pada umumnya dan Dororejo pada khususnya agar makin makmur dan sejahtera,”tandasnya.

Ruwat Bumi desa Dororejo yang berlangsung sangat meriah pada minggu malam tanggal 28 Juli, yang pada puncaknya diisi dengan pementasan pagelaran wayang kulit dengan Dalang Ki Aditya putra Dororejo yang makin memberikan warna tersendiri bagi masyatakat pengunjung, baik warga masyarakat setempat maupun warga luar dororejo. Suasana gebyar semarak acara makin terasa dengan adanya sinden dari hungaria Agnes Serfozo (agy)
dari Hongaria.

“Pagelaran pementasan wayang kulit dengan Dalang Ki Aditya nampak sangat meriah, daya minat dan antusiasme pengunjung baik lokal mapun luar dororejo nampak terlihat makin malam makin membludak dan rela berdesak -desakan. Hal ini bentuk bukti wayang kulit sebagai seni budaya jawa masih diterima dengan baik oleh semua lapisan masyarakat, dan idak mengenal batas usia maupun tingkat sosial “terangnya.(Sofyan Ari)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.