Malik Ibrahim : Musda Ke VI Golkar Malut Adalah Musda Akal Sehat

Malik Ibrahim selaku tokoh partai golkar malut saat menyampaikan pendapat dalam konferensi pers

Ternate, medianasional.id – Salah satu Tokoh Partai Golkar Maluku Utara, Malik Ibrahim mengungkapkan bahwa Musyawarah (Musda) ke VI adalah Musda akal sehat yaitu tentang pikiran untuk mencoba mengintai kekuatan berpikir agar tidak sekedar umbul-umbul yang berwarna kuning, melainkan memiliki cara berpikir yang cerdas untuk bisa melihat perjalanan sejarah partai golkar hingga ke depan.

Hal tersebut disampaikan Malik pada saat konfernsi pers DPD I Partai Golkar Malut yang berlangsung di Aula mini Ball Room, Hotel Royal Ternate, Sabtu (21/3/2020) malam.

Ia bahkan menjelaskan bahwa golkar adalah skop politik Maluku utara sehingga tidak ada mobilisasi untuk mendiskriminasi, namun memiliki kesadaran bersar bagi kelompok dan golongan di Maluku utara yang di bawah oleh orang orang yang berpikir tentang perjalanan golkar.

“Saya punya status dalam Golkar itu jauh sebelum Alion menjabat, dan Ahmad Hidayat Mus mantan ketua Golkar. Saya bergolkar sejak jaman orde baru disaat status Maluku Utara Masi kabupaten, hari ini saya kembali hanya ingin membenahi Golkar,” tegas Malik di depan puluhan awak media.

Malik bahkan menuturkan dalam perbedaan berpolitik di partai itu soal biasa, seharusnya tidak menjadi perdebatan panjang bahkan sampai mengancam dan memecat, hal-hal ancaman dan pemecatan itu hanya berlaku di negara Fasasisme dan Negafitisme, di Indonesia menghargai Aspirasi dan perbedaan.

“Kalu mengancam Anggota DPRD, anda harus mengacu pada tata negara karena mereka itu dipilih oleh rakyat bukan dipilih oleh partai, partai hanya memberikan amanat, jadi kalu ada kader Kaleng-kaleng, kader Karbitan saya ingin ini menjadi dentungan besar,” Ucap dia.

“Pihak sebelah mengatakan musda di Bolivar tidak punya keabsahan, saya kira itu pandangan pribadi, pandangan hanya memikirkan isi perut dia bukan pikiran-pikiran orang Maluku Utara yang selama ini terpinggirkan oleh gaya oligarki, karena fonemena Golkar yang terjadi di Maluku Utara ini karena jaman suda melenial kita masi sibuk berdebat hal teknis, jika ada pemikiran-pemikiran baik yang terbangun dari golkar kita semua putut menghargai itu dan dapat di akui dalam konstitus maupun AD/ADRT maupun aturan organisasi,” ujar dia.

Dikatakan, Golkar itu bukan milik pribadi atau harta warisan dari Ahmad Hidayat Mus dan Alien Mus. Karena itu keliru, Golkar adalah organisasi besar yang dibangun dari simpul-simpul yang memahami betul Sejarah Golkar.

Pada Kesempatan tersebut, malik menambahkan, kepada kader dan masyarakat agar tidak terjebak oleh opini-opini Keledai sapi. Karena Opini menyesatkan itu terkadang menyesatkan kita dalam melihat perjalan partai, sehingga apabila Alien mengkaliam kemengana biar publik menilai seberapa kadar kecerdasan mereka berpolitik, kareba digolkar itu tidak bisa ada macam mengancam dan intimidasi, Golkar itu resioner kekutan berfikir, kempuan intuisi yaitu ibarat pohon besar akar tempat berpijak, dahan tempat berpengan dan daun tempat berlindung itu filosofinya Golkar.

Kenapa saat ini Golkar terpuruk, karena orang yang bertanggung jawab penuh tidak memahami orientasi partai sebagai skop moderen, Sehingga hanya mengejar kekuasan dan hanya belomba-lomba memecat kader yang suda membesarkan partai.“Maka dari itu musda yang di laksanakan di Bolivar adalah musda akal sehat, musda yang berfikir tentang daerah dan berfikir tentang membesarkan partai Golkar,” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.