Kecintaan dan Antusiasme Masyarakat dengan Kedatangan TNI

Batang287 Dilihat

Batang, medianasional.id – Dalam segala kegiatan apapun, ada hal yang paling disukai warga saat istirahat melepas lelah setelah seharian bekerja adalah dengan duduk santai sambil mendengarkan cerita pengalaman anggota TNI ketika pendidikan dan bertugas di tempat yang jauh maupun di daerah rawan konflik, hal ini membuktikan bahwa warga sangat cinta dan bangga dengan TNI atas jasa dan pengabdiannya, sehingga kedatangan TNI kerap ditunggu dan dinantikan.

Terlihat dari salah satu warga Desa Banjiran, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, nampak paling antusias menyimak pengalaman-pengalaman seru TNI adalah pak Sofan (74) dan Dulwahid (49).

“Dengan nada penuh bangga, saya senang sekali dengar kisah bapak TNI bertugas di daerah perang karena seru dan menegangkan,” ujar Dulwahid, Sabtu (26/01/19).

Hal senada juga disampaikan Pak Sofan, yang paling sering main ke Koramil Warungasem, Kodim 0736/Batang hanya untuk silaturahmi dan meminta beberapa Anggota untuk bercerita pengalaman seru saat bertugas.

“Dituturkan Pak Sofan, saya juga senang apalagi kalau ada bumbu cerita pengalaman perangnya, bapak saya dulu juga pejuang kemerdekaan, makanya saya bangga dan cinta sama anggota TNI,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Kopral Fathurohman, anggota Koramil 11/Warungasem yang sedang melaksanakan komunikasi sosial diwarung dengan sabar melayani permintaan warga soal pengalamannya selama pendidikan dan saat bertugas di Aceh.

Selanjutnya Kopral Rohman menceritakan bahwa ketika baru masuk pendidikan saja, mental dan fisik sudah digembleng, merayap, jungkir berlari sudah menjadi makanan sehari-hari, memang itulah kebanggaan seorang prajurit,” ucapnya.

Adapun pengalaman ketika tugas di Aceh pada tahun 2003 silam, dijelaskan pada waktu itu mengharuskan dirinya siap adu tembak dengan kelompok militan Aceh(GAM). “Selain menemukan persembunyian musuh, kita juga punya misi untuk membredel persenjataan musuh,” terangnya.

“Saat – saat bertugas di Aceh saya jalani selama 2 tahun, banyak suka dan duka ketika di sana, keluarga saya tinggalkan demi negara tercinta ini, biasanya saya cerita soal adat istiadat yang berbeda, kondisi sosial masyarakat setempat namun terkadang malah disuruh cerita suka duka berada di daerah darurat perang,” ujarnya. (Sukirno/Pendim)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.