Editorial : Maraknya Dukungan Para Gubernur kepada Petahana di Pilpres 2019

Artikel149 Dilihat
Istimewa

Gonjang ganjing pemilihan presiden RI pada tahun 2019 sudah terasa, pro kontra sudah mulai baik secara diam – diam maupun terang-terangan. Seperti yang dilakukan oleh beberapa gubernur, padahal secara etika kurang mendidik di era demokrasi saat ini sebab dalam suatu daerah, gubernur adalah simbol atau tokoh utama di daerah yang seharusnya mengayomi dan melindungi semua golongan.

Tentunya signal dukungan dari para gubernur tersebut sedikit banyak berdampak terhadap opini masyarakat. Bagi petahana dukungan tersebut membawa angin segar apa lagi dalam pilgub lalu raihan suara cukup signifikan untuk para gubernur yang baru dilantik oleh Presiden RI Ir Joko widodo di Istana bogor pada tanggal 05-09-2018 lalu.

Tapi juga harus diingat bahwa dalam pilpres 2019 nanti kinerja sang petahana selama ini sangat mempengaruhi, apalagi menyangkut kebijakan yang diterapkan apakah pro rakyat atau tidak. Bagi masyarakat lebih mudah mengetahui bobot calon presiden petahana dari pada calon presiden yang diusung oleh oposisi, tapi capres dan cawapres dari oposisi diuntungkan karena mereka belum ada kegagalan dalam mengambil kebijakan di pemerintahan.
Calon presiden dari oposisi juga sangat diuntungkan apabila kinerja petahana slama ini kurang baik dan ditambah oleh orang-orang yang mungkin kurang mendapat perhatian dari kebijakan yang diambil oleh petahana. Tapi kalau kebijakan yang diambil oleh petahana baik, maka jelas petahana mendapat nilai lebih dari masyarakat.

Pemilihan presiden di Indonesia bukanlah hal baru, masyarakat sudah cukup cerdas untuk menentukan pilihannya, tinggal bagaimana kecerdikan dan strategi para tim sukses dari kedua belah pihak capres cawapres untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Efek dari persaingan antar tim sukses sudah mulai menimbulkan gesekan – gesekan kecil di masyarakat seperti pro kontra terhadap jargon capres dari pihak oposisi tentang #2019gantipresiden.

Pekan baru, kalimantan barat, jawa barat, jawa timur, palembang dan banyak lagi daerah yang sudah merasakan imbasnya. Prabowo-sandi mengusung program ekonomi keummatan dan pasukan emak-emaknya yang dimotori oleh sang wakil capresnya. Sementara petahana JA-MIN (Joko widodo-Amin ma’ruf) tidak jauh berbeda selain infrastruktur juga ekonomi kerakyatan bahkan tidak mau kalah dengan rivalnya, menunjuk ketua pemenangan Erik tohir seorang pengusaha papan atas pribumi di Indonesia yang notabene sahabat kecil cawapres oposisi Sandiaga Salahudin Uno.

Kalau kita mencermati sebenarnya apa yang dilakukan oleh kedua belah pihak capres maupun cawapres tidak ada yang perlu dikhawatirkan sebab masih dalam batas kewajaran, komunikasi mereka masih cukup baik, dan santun.

Dengan keadaan sekarang ini yang cukup kondusif semoga bisa dipertahankan sampai hari pelaksanaan pilpres nanti. Asas luber (langsung umum bebas dan rahasia) sebagai pijakan kita bersama.

Penulis : Amsir Sapernong (Pimred SKU MEDIA NASIONAL) 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.