Buteng Miliki Kekayaan Alam Berlimpah, Pj Bupati : Dorong Kemandirian Ekonomi

Sulawesi210 Dilihat

Buton Tengah, medianasional.id – Kabupaten Buton Tengah (Buteng) memiliki kekayaan alam yang berlimpah, diantaranya sektor perikanan dan kelautan. Komoditas unggulan berupa ikan teri, lobster dan rumput laut. Pada sektor pertanian, jambu mete berkualitas menjadi ciri khasnya. Tanahnya juga mampu menumbuhkan berbagai jenis tanaman. Sedangkan pada sektor pariwisata, daerah ini dikaruniai pantai yang indah, aneka gua yang unik, serta warisan budaya yang kaya.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Buteng, Muhammad Yusup kepada wartawan belum lama ini. Ia yakin, Buteng  bisa lebih mandiri secara ekonomi. Namun kekayaan alam yang berlimpah itu harus benar – benar dikelola dengan baik.

Dengan segala potensi yang ada, Muhammad Yusup mengaku tak begitu khawatir terhadap ancaman resesi global di tahun 2023 mendatang. Buton Tengah telah menyediakan segala hal yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Asalkan dikelola dengan baik, meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) Buteng secara signifikan adalah hal yang niscaya. Buteng juga seyogianya tak perlu bergantung pada impor baik untuk kebutuhan sandang mau pun pangan.

Sebagai bentuk proteksi dan dukungan kepada pelaku UMKM, mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra itu bahkan membuat kebijakan yang mewajibkan pemanfaatan sumber daya lokal. Misalnya, penyajian makanan khas Buteng pada acara-acara pemerintahan. Kemudian, mulai Januari 2023, ASN, guru-guru, dan siswa sekolah wajib menggunakan tenunan Buteng pada acara-acara tertentu.

Jika ingin bertandang ke kantor bupati atau pun rumah jabatan, tamu wajib menggunakan atribut tenunan. Muhammad Yusup akan menggelar lapak kain tenun di teras rumah jabatannya, sebagai bentuk keseriusannya dalam mendukung para penenun yang masih jauh dari sejahtera. Alih-alih batik, ia justru mewajibkan para ASN menggunakan kain tenun setiap hari Kamis. Kebijakan ini telah berlangsung selama beberapa bulan.

“Sebagai pemerintah, kita harus selalu memikirkan bahwa kebijakan yang dicetuskan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Hampir enam bulan menjabat, Muhammad Yusup telah melakukan berbagai terobosan baru. Salah satu program yang paling diseriusinya saat ini yaitu pendirian koperasi modern. Sebuah koperasi induk yang akan mewadahi berbagai lini usaha. Melalui koperasi ini, potensi yang dimiliki Buteng akan dikelola seoptimal mungkin. Kabar baiknya, koperasi modern mengusung konsep pemberdayaan sehingga kelak dalam kegiatannya, akan digerakkan oleh masyarakat sendiri. Sebut saja, lini usaha perikanan yang nantinya beranggotakan para nelayan. Begitupula lini usaha lainnya yang akan merekrut anggota sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Koperasi modern yang bertempat di Kecamatan Mawasangka ini masih dalam tahap pendirian.

Di samping itu, sektor pariwisata yang menjadi unggulan bakal terus digenjot. Yusup sadar, untuk bisa menarik wisatawan, diperlukan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi yang memadai. Suguhan kekayaan budaya juga bisa menjadi nilai tambah tersendiri. Semua aspek itulah yang terus dibenahi sehingga Buteng bisa menjadi daerah wisata kelas dunia.

“Dan perlu diingat, pembangunan pariwisata yang kita gagas ini harus bisa memberikan efek multiplier,” tuturnya.

Terkait kemungkinan menurunnya kondisi ekonomi nasional di tahun depan, Muhammad Yusup telah melakukan langkah mitigasi. Ia tengah fokus menjalankan program ketahanan pangan. Pemkab melalui Dinas Pangan telah menyalurkan bantuan 5.000 bibit sayuran kepada masyarakat di empat kelurahan. Targetnya, 20.000 bibit bakal disalurkan di 10 kelurahan yang ada di Buteng. Penerima bantuan bibit adalah mereka yang berpenghasilan rendah, memiliki lahan kosong atau pekarangan, dan mau membudidayakan sayuran.

“Program ini membantu masyarakat agar lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pokoknya,” kata Pj Bupati.

Masalah kesehatan berupa stunting juga tak luput dari perhatian. Ia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar bersungguh-sungguh menekan stunting di Buteng. Anggaran dana desa harus dialokasikan untuk menangani penyakit itu. Bahkan, masterplan untuk sanitasi telah disusun. Segala faktor penyebab stunting harus dihilangkan sehingga Buteng bisa melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. (Red)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.