Bupati Luncurkan Gerakan Kembang Kenari, Optimalkan Pekarangan Sebagai Sumber Pangan Keluarga

Kebumen108 Dilihat

Kebumen, medianasional.id – Dari Desa Jatimulyo, Kecamatan Petanahan, Kamis 08/04/2021), Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, meluncurkan Gerakan Kekuatan Masyarakat Mbangun Kebon Pangan Lestari (Kembang Kenari). Gerakan ini mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan secara optimal sebagai sumber pangan keluarga.

Gerakan Kembang Kenari menjadi salah satu implementasi Program Tani Mulyo. Gerakan ini menurut bupati, penting untuk diikuti masyarakat karena dengan memanfaatkan lahan yang terbengkalai, maupun yang belum optimal, hasilnya akan memotong anggaran kebutuhan dapur rumah tangga, dan mencukupi gizi keluarga.

“Gerakan Kembang Kenari akan menurunkan kemiskinan dan stunting. Manfaat lainnya, lingkungan akan menjadi lebih hijau dan asri. Intinya, Kembang Kenari akan membawa dampak baik pada sektor ekonomi, kesehatan, dan lingkungan,” tegas Arif.

Gerakan Kembang Kenari untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan di Kabupaten Kebumen, diperkuat dengan Surat Edaran Bupati Kebumen Nomor 526/269/2021 tanggal 8 Maret 2021, perihal Gerakan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan.

“Upaya pemanfaatan lahan bisa dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran, buah-buahan, ternak, dan ikan. Bisa melalui metode hidroponik, vertikultura, akuaponik dan wall gardening. Tidak terlalu sulit, dan tidak berbiaya mahal,” terang Arif.

Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan stimulan untuk 44 kelompok penerima manfaat kegiatan pemanfaatan pekarangan di Kabupaten Kebumen tahun 2021.

Keterangan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Tri Haryono, Gerakan Kembang Kenari untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman.

Selain itu meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar dengan sasaran kelompok wanita tani dan TP-PKK desa. “Mamnfaatkan pekarangan dengan baik sebagai warung hidup, apotik hidup, lumbung hidup, dan bank hidup,” ujar Tri Haryono.

 

Reporter : Tyo

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.