73 Tahun Merdeka, Masih Ada Infrastruktur di Ibukota yang Belum Tersentuh Pembangunan

Jakarta74 Dilihat

 


Jakarta, Medianasional.id– Kemerdekaan bangsa merupakan anugerah dari Tuhan Semesta Alam Raya, yang melihat perjuangan dan komitmen gigih leluhur bangsa Indonesia untuk terlepas dari belenggu penjajah.

Tujuan luhur kemerdekaan itu sendiri adalah untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan warga negara yang kemudian di bukukan dalam Undang- Undang Dasar 1945 dan Panca Sila sebagai landasan dasar negara.

Namun apa hendak dikata, setelah 73 tahun kemerdekaan masih ada ketimpangan dalam berbagai sisi khusunya pembangunan infrastruktur. Apalagi trending dan hal yang dibanggakan pada era pemerintahan presiden Jokowi saat ini adalah mega proyek pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia dengan anggaran ribuan triliunya.

Sementara di Ibukota sendiri masih banyak saluran dan jalan lingkungan yang belum tersentuh pembangunan.

Seperti di Jalan Haji Mukhtar Raya Petukangan Utara Jakarta Selatan. Saluran dan trotoar belum ditata dan di bangun. Saluran tidak ada turap tidak ada pembangunan saluran terbuka atau tertutup dari beton pracetak pun dari batu kali. Kegiatan yang terlihat hanya pengurasan alakadarnya untuk dikarungin dan ditemptakan disisi jalan. Percaya atau tidak percaya, trotoar masih tanah liat.

Warga sedih dan kecewa dengan kondisi tersebut. Mereka sangat mengharapkan pemerintah segera melakukan perbaikan dan pembangunan saluran dan trotoar disepanjang Mukhtar Raya. Sebab terlihat kumuh berbau dan tak adanya sarana untuk pejalan kaki.

Seorang warga bernama Amin, mengungkapkan kesedihanya sekaligus rasa heran terkait akan lemahnya perhatian dari pihak pemerintah. Menurutnya, pihak-pihak terkait selayaknya memberikan perhatian.

Seperti dikatakan Amin, “Dengan pengurasan saluran seperti itu tidak akan efektif mengalirkan air, sudah seharusnya pemerintah membangun saluran dan trotoar supaya drainase maupun trotoar berfungsi maksimal sekaligus menambah estetika perkotaan”, ujar Amin.

Lebih jauh Amin mengatakan, “Sudah 73 tahun merdeka, masa saluran dan trotoar disini tidak tersentuh pembangunan? Apakah warga disini tidak ikut merdeka? Apakah lurah, camat Pesanggrahan, dan unit terkait tidak memiliki nurani? Atau hanya makan gaji berikut TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) tanpa bekerja dengan sungguh?” tanya Amin.

Fakta lain yang bertolak belakang dengan program pembangunan infrastrukturnya Jokowi ada di Jalan Pandan Petukangan Selatan, Pesanggrahan Jakarta Selatan. Saluran dan jalan tidak pernah dibangun meski sudah berulangkali warga mohonkan. Pihak terkait seperti Sudin Bina Marga Jakarta Selatan, Lurah, dan Camat Pesanggrahan sepertinya tidak perduli dengan kondisi tersebut, bahkan saling lempar dengan alasan yang tidak masuk akal. Hunian ini kumuh dan gelap pada malam hari akibat tiadak adanya perhatian dari SKPD Penerangan Jalan Umum (PJU) maupun PLN.

Untuk mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Indonesia, yakni, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, sudah selayaknya para pejabat bekerja dengan konsep yang pro rakyat, dengan melakukan pendataan untuk merencankan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Setiap Lurah harus mengenali lingkungan di wilayahnya sehingga memiliki konsep yang baik dan jelas guna meningkatkan kesejahteraan warganya.

Sangat disayangkan rendahnya serapan anggaran di Jakarta Selatan yang akhirnya merugikan masyarakat, padahal setiap pejabat dan Pegawai Negeri sipil tahu mereka digaji dari uang rakyat untuk melayani masyarakat. Kiranya setiap PNS kita menyadari, memahami, memaknai tujuan kemerdekaan sekaligus tersadar akan apa yang mereka peroleh adalah dari masyarakat.

Reporter : Rapolo

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.