Warga Mengeluh, Proyek DD Jembatan Desa Talang Ambrol Sebelum Menikmatinya

Tulungagung138 Dilihat


Tulungagung, Medianasional.id – Untuk menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya terkait  adanya pembangunan proyek jembatan yang ambrol sebelum selesai pengerjaannya di Dusun Karang Desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Jawa Timur yang belum selesai sudah ambrol  beberapa bulan yang lalu.

Mislan selaku TPK (Team Pelaksana Kerja) proyek itu saat di konfirmasi wartawan medianasional .id di kantor desa Talang menyampaikan memang benar adanya salah satu proyek jembatan yang ada di dusun karang desa talang yang sudah ambrol sebelum finishing atau hampir selesai yang  pada awal tahun 2019 kemarin sudah ambrol. Dimana jembatan yang akan di bangun itu sangat di harapkan warga masyarakat Desa talang dan sekitarnya untuk Akses Jalan  beraktivitas Sehari – hari ke sawah maupun ke desa sebelah,” katanya, Senin (29/7).

Mislan juga mengatakan kalau Proyek pembangunan jembatan itu menggunakan anggaran Dana Desa (DD), Tahun 2016-2017 dan sudah di laksanakan secara dua tahap secara swadaya dan dirinya memang menjadi TPK saat pembangunan proyek jembatan itu.

Mislan selaku TPK mengaku tidak tau persis penyebab ambrolnya jembatan itu karena bencana alam atau pun dari mutu bangunannya kurang bagus, kurang tau pasti, tetapi secara teknis  menurut Mislan kemungkinan besar pengaruh beban uruknya, karena  yang di uruk dari bawah sampai atas. Sedangkan untuk RAB  (Rencana Anggaran Belanja) atau pagunya anggaran berapa  secara detailnya Mislan juga tidak tau persis . Mislan hanya menyampaikan untuk pembangunan jembatan itu  seingat nya sudah mengeluarkan  angaran kurang lebihnya sekitaran 800 jutaan untuk dua tahap pembangunan,untuk persisnnya kurang tau, kata Mislan.

“Memang benar untuk pembangunan jembatan itu, saya selaku TPK nya untuk pembangunan jembatan menggunakan anggaran dari DD  tahun 2016-2017 dengan dua tahap dan ambrolnya jembatan itu karena bencana apa bukan. Bencana juga bisa tapi untuk  terkait beban uruk  juga mungkin, karena yang di uruk itu mulai dari bawah sampai atas mas,” tambah Mislan

Untuk  RAB nya pembangunan jembatan itu saya juga tidak tau persis mas berapa pasnya pagunya itu, seingat saya untuk pagunya jembatan itu sudah mengeluarkan anggaran lebih kurangnya sekitaran 800 jutaan,untuk pagu anggarannya  persisnya saya kurang tau,untuk lebih detielnya masnya bisa tanya langsung ke Pak.  Asmungi selaku penanggung jawab proyek dan Kades saat itu mas,karena untuk semua proyek ada pendampingnya dari kecamatan maupun kabupaten,” jelas Mislan.

Sementara itu Asmungi merupakan Kepala Desa terpilih saat pilkades serentak 9 juli kemarin yang juga Kepala Desa Incumben Desa Talang, saat berita ini diterbitkan belum bisa ditemui atau dimintai keterangan, karena masih ada aktivitas di luar. Berita sebelumnya, warga Desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, mengeluh dengan terbatasnya akses sarana prasarana yang jauh dari kata layak.

Akses jembatan yang diharapkan warga selama ini, untuk mendapatkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia belum bisa dirasakan oleh warga dusun karang desa Talang. Dimana warga masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai petani. Sudah bertahun – tahun warga Talang ini menggunakan jembatan layang atau lebih tepatnya kereta gantung yang bisa membahayakan dirinya saat menyeberang untuk bisa bekerja mengurus sawahnya. Kereta gantung ini ada di atas sungai dengan kedalaman lebih kurang 15 meter dan panjang sekitar 15 meter.

Salah satu warga desa dusun karang desa Talang, Ngarni yang baru melewati kereta gantung dengan membawa daun untuk makanan ternaknya saat dikonfirmasi mengatakan, Kalau warga talang ini sangat mengharapkan pemerintah kabupaten maupun desa merealisasi adanya jembatan yang layak, paling tidak bisa untuk dilewati pakai sepeda ataupun sepeda motor untuk bisa beraktivitas ke sawah atau pergi ke desa Tanjungsari.

“Warga sangat mengharapkan adanya jembatan untuk mempermudah dan memperlancar aktivitas setiap hari mas, walaupun jembatan gantung pakai sesek bambu tidak apa-apa yang penting bisa di lewati sepeda dan motor dan tidak seperti kereta gantung yang seperti ini, kami nyebrang aja butuh nyali yang besar dan resiko yang tinggi. Tapi apa boleh buat saat adanya akses yang paling dekat untuk ke sawah ya kerata gantung ini, kita bisa lewat jalan lain mas, tapi jarak tempuhnya ke lokasi sawah sekitar 2-3 kilometer baru nyampek lokasi,” katanya. Jumat (26/07).

Ngarni juga menyampaikan pada tahun 2017-2018 kemarin pemerintah desa pernah membuat jembatan di dusun karang desa talang ini untuk mempermudah akses ke sawah dan desa tanjungsari, tapi setelah dibangun lebih kurang 3 bulan selesai jembatan itu ambrol.

“Penyebeb ambrolnya jembatan itu warga tidak begitu paham, apa dari speksifikasi dan kwalitasnya bangunan kurang baik atau bagaimana kurang begitu paham, kalau penyebabnya cuaca saya kira tidak mas,” tambah Ngarni.

“Mungkin masnya bisa lihat dan kroscek sendiri bangunan yang masih ada itu bagaimana untuk kwalitas bangunannya,” pungkasnya.

Reporter : Arsoni

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.