Tim Terpadu Protokol Kesehatan Wonosobo Menyisir Kawasan Garung

Wonosobo103 Dilihat

Wonosobo, medianasional.id – Tim Terpadu penegakan protokol Kesehatan Kabupaten Wonosobo menyisir kawasan Garung, dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19, pada Kamis (17/9/2020) malam. Dalam operasi yang digelar hingga dinihari tersebut, petugas dari Satpol PP, TIN-POlri serta Dinas Pariwisata dan DInas Perindustrian masih menemukan puluhan warga dan pemilik usaha kuliner yang tak taat protokol kesehatan maupun aturan pembatasan aktifitas pada malam hari. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Haryono melalui Kabid Ketenteraman dan Ketertiban Umum, Hermawan Animoro mengakui dalam giat terpadu tersebut, ada tak kurang dari 53 warga masyarakat dan 31 pedagang Kaki Lima maupun pemilik Café terjaring.

“Upaya kami pada prinsipnya adalah untuk penegakan protokol kesehatan (Prokes) dalam rangka pencegahan COVID-19, serta menyampaikan sosialisasi perihal Surat Edaran Bupati Wonosobo Tentang Pembatasan Jam Malam,” terang Hermawan. Dari operasi mulai pukul 20.30 dan berakhir pada pukul 00.00 WIB tersebut, tim penegakan Prokes berharap agar warga masyarakat semakin menyadari tentang pentingnya mencegah penyebaran virus corona, yang di Wonosobo telah menginfeksi 429 orang dan bahkan menyebabkan 6 orang meninggal dunia. Demi meningkatkan kesadaran masyarakat pula, Hermawan mengaku para petugas telah menerapkan sanksi bagi setiap warga yang terjaring tidak mengenakan masker pelindung. “Sanksi bagi warga umum, seperti pengguna jalan dan pengunjung café maupun pemilik usaha kaki lima masih bersifat persuasif, yaitu mereka ada yang kami minta Push Up, dan ada pula yang kami minta untuk menyanyikan lagu-lagu kebangsaan,” bebernya. Khusus untuk pemilik warung makan, Café atau PKL yang masih buka di luar ketentuan jam malam, Hermawan menyebut ada sanksi tambahan, yaitu mereka diminta untuk langsung menutup usahanya

Warga masyarakat di Wilayah Garung dan Kejajar, menurut Hermawan termasuk yang mesti diberikan pemahaman lebih mendalam akan potensi resiko penularan COVID-19, mengingat di kedua wilayah tersebut jumlah warga yang terinfeksi cukup tinggi. “Sesuai data terakhir, di Garung ini sebanyak 33 warga terkonfirmasi Positif COVID-19, atau menjadi tertinggi kelima di Kabupaten Wonosobo, sementara di Wilayah Kejajar bahkan lebih banyak lagi, yaitu 36 warga, sehingga diperlukan edukasi lebih massif agar kedepan tidak ada lagi warga yang tertular,” pungkas Hermawan.

Reporter : Andika

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.