Semnas Kantor Bahasa Lampung

Artikel, Lampung222 Dilihat

“LINGUISTIK DIERA REVOLUSI 4.0”

Lampung, Medianasional.id – Bahasa sebagai salah satu sarana utama komunikasi memiliki pengaruh yang sedemikian besar dalam membangun sebuah perspektif baru dimasyarakat, baik secara akademik maupun non akademik.

Terkait kemajuan dan perkembangan zaman inilah sebuah teori dan pemikiran baru sangat dibutuhkan demi mewujudkan pola pikir kebahasaan yang kreatif guna menunjang perkembangan paradigma sosiologis dan pendorong perlembangan fungsi bahasa sebagai piranti ilmu pengetahuan pada era industri 4.0. Namun demikian terus menggali khasanah dan melestarikan bahasa bahasa terkhusus Bahasa Lampung dalam perkembangan era dan dinamika sosial yang sedemikian dinamis adalah juga mendesak dan penting.

Hari hari ini setiap bidang keilmuan mengalami perkembangan sejalan dengan inovasi dan penelitian yang dihasilkan para ilmuan. Perkembangan keilmuan ditandai dengan munculnya beragam inovasi dibidang ilmu tertentu. Berbagai tantangan masa depan seperti arus globalisasi, kemajuan teknologi dan informasi serta bermacam fenomena sosial menuntut stakeholder kebahasaan untuk dapat berpikir kritis, kreatif dan menghasilkan penelitian yang relevan dengan kebutuhan.

Karenanya dalam rangka mewadahi pemikiran pemikiran tentang kebahasaan serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dari para care taker, Kantor Bahasa Lampung menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertema “Linguistik Interdisipliner pada Era Revolusi Industri 4.0.” Agar nantinya dapat menghasilkan artikel artikel ilmiah yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang.

Pada Seminar Nasional ini Diandra Natakembahang dari Gamolan Institute Lampung menjabarkan Bahasa Lampung secara dalam dan komprehensif dari sisi antropologi & sejarah perkembangan Bahasa Lampung dalam makalahnya yang bertajuk “Bahasa Lampung sebagai Bahasa Melayu Kuna dalam Rumpun Austronesia: Demografi Penutur Jati, Sebaran Dialek dan Konfederasi Adat Lampung”.

Diandra secara rinci mengklasifikasikan masing masing sub dialek Rumpun Suku Bangsa Lampung dari dua dialek utama yaitu dialek Api dan dialek Nyow pada setiap Konfederasi Adat Lampung yang tersebar diprovinsi Lampung, provinsi Bengkulu dan Sumsel, juga termasuk Komunitas Cikoneng Pak Pekon yang telah melakukan migrasi ke Banten.

Penggolongan klasifikasi Rumpun Suku Bangsa Lampung dilakukan secara spesifik berdasarkan sebaran Etnografi dan Penutur Jati Bahasa Lampung yang sekaligus merupakan koreksi dan menghimpun seluruh Sub Dialek Lampung dari semua Rumpun Kebudayaan Lampung.

Diandra juga merunut perjalanan Sejarah dan Antropologi Bahasa Lampung sebagai Bahasa Proto Malayan dalam Rumpun Bahasa Austronesia juga pertautan dan kekerabatannya dengan bahasa bahasa dikepulauan Formosa, bahasa bahasa di Nusantara, dikepulauan Filipina hingga pengaruhnya disejauh Madagaskar. Bahasa Lampung diidentifikasi sebagai Bahasa Melayu Kuna, ini karena Bahasa Lampung secara konsisten masih menuturkan banyak Kosakata Austronesia Purba seperti pada kosakata apui [api], Bah [bawah], balak [besar], bingi [malam], buwok [Rambut], heni [pasir], hulu [kepala], pikha [berapa], senno [itu], ipon [gigi], luh [air mata], pedom [tidur], tutung [terbakar] dan lain sebagainya.

Pada Seminar Nasional ini dipertemukan para pemelajar, pemerhati, praktisi, peneliti kebahasaan, Sastrawan Lampung juga para stakeholder untuk berbagi temuan temuan penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menggairahkan kegiatan keilmuan dibidang kebahasaan dalam suatu forum diskusi ilmiah. Pada akhirnya dari pelaksanaan seminar ini diharapkan dapat mendesiminasikan beragam pemikiran dan hasil kajian seputar kebahasaan dan pengembangannya, menjadi ajang komunikasi akademik dari berbagai kalangan dibidang kebahasaan, adanya pertukaran informasi dan temuan akademik dalam bidang kebahasaan bagi pengembangan dunia pendidikan, industri dan masyarakat umum.
Tabik.

Penulis : Diandra Natakembahang

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.