Maluku, medianasional.id – Memasuki akhir tahun 2022, Badan Pendapatan Daerah Provinsi Maluku sebagai institusi yang melakukan pemungutan pendapatan daerah sekaligus mengkoordinasikan pendapatan daerah dari beberapa OPD melakukan rapat koordinasi dan evaluasi realisasi pajak daerah dan kinerja UPT P2 se-provinsi Maluku tahun 2022 dengan tema sinergi dan kolaborasi peningkatan PAD Maluku.
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Maluku, Habiba Saimima dan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2022 yang bertempat di hotel marina dan sebagai peserta dalam acara tersebut adalah Kepala Badan Pendapatan Daerah Maluku, Sekrtetaris Badan Pendapatan Daerah Maluku beserta jajarannya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Bapenda Maluku, DR.Djalaludin Salampessy S.Pi, M.Si menjelaskan bahwa hari ini Bapenda Provinsi Maluku melakukan evaluasi semester II tahun 2022 terkait dengan pendapatan khususnya pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor dan pajak air permukaan.
Dirinya menyebutkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan dengan inovasi-inovasi yang sudah didorong dan memberikan dukungan terhadap peningkatan pendapatan daerah provinsi Maluku dimana langkah-langkah dukungan terhadap 12 UPTD pendapatan yang tersebar pada 11 kabupaten/kota telah membuahkan hasil yang luar biasa, seluruh kabupaten kota UPTDnya menunjukan peningkatan yang luar biasa, pungkas Kepala Bapenda Maluku.
“Untuk Kita di Ambon sampai dengan Oktober 2022 sudah mencapai 86,97%, kemudian UPTD Langgur 90,33%, kemudian Masohi 91,20%, Saumlaki, 62,13% agak terkendala dalam beberapa hal dan akan saya sampaikan beberapa alasannya, kemudian Namlea 128,50%, Dobo 91,79%,Bula 133,36%, Piru 113,16%, Banda 77,29%, Namrole 108,44%, kota Tual 179,39%, dan Tiakur 109,95%, terkait dengan target 2022 dari Dua (2) Jenis pajak tersebut diperkirakan akan mencapai Rp 159.493.359.000,225, selanjutnya sampai di bulan Oktober 2022, Kita sudah mencapai Rp 146.428.415.000,794, itu artinya kita sudah masuk pada fase pelampauan target dari triwulan III sehingga dengan demikian kami sangat optimis bahwa untuk kedua jenis pajak ini akan melampaui target sesuai dengan kerja-kerja yang sudah Kita lakukan,” jelasnya Salampessy.
“Saya berterimakasih yang sangat luar biasa kepada rekan-rekan Samsat yakni Jasarahardja kemudian Kepolisian, Bank Maluku-Malut yang mana Kita merupakan tim kuat yang bisa memberikan dukungan untuk pencapaian target dalam upaya-upaya untuk memenuhi harapan dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah, dimana berbagai sinergi dan kolaborasi yang Kita lakukan dalam inovasi-inovasi dapat memberikan dukungan terhadap peningkatan dan pencapaian target ini diantaranya adalah swiping kemudian kegiatan door to door dan kegiatan pendekatan dengan wajib pajak termasuk pemerintah daerah,” terang Kaban.
Disamping itu, kata Salampessy, langkah-langkah inovasi kedepan akan Kita dorong dengan upaya-upaya pembayaran secara digital dimana proses-proses digitalisasi yang Kita gunakan adalah memanfaatkan kanal-kanal pembayaran yang nantinya bisa digunakan seperti gopay, kemudian Qris dan sistem pembayaran digital lainnya, dan semua itu sudah Kita kerjakan dengan Bank Maluku-Malut kemudian Jasarahardja dan Direktorat lalu lintas Polda Maluku sehingga di pertemuan ini dilakukan sosialisasi terkait dengan langkah-langkah inovasi yang Kita lakukan, mudah-mudahan informasi yang disampaikan ini bisa tersosialisasi sampai ke tingkat masyarakat,” harapnya.
“Beberapa metode secara teknis, akan Kita bagikan dalam bentuk let-let atau mekanisme-mekanisme pembayaran yang mudah di pahami oleh masyarakat, Itu merupakan beberapa hal yang menjadi rumusan dalam pertemuan evaluasi untuk pendapatan dari UPTD di 11 kabupaten/kota atau 12 UPTD yang tersebar milik pemerintah provinsi Maluku,” tutup Kepala Bapenda Maluku.
