Pendidikan Pemilih, Kehadiran Teknologi dan Generasi Milenial

Artikel394 Dilihat

Pendidikan Pemilih, Kehadiran Teknologi dan Generasi Milenial

Hasan Maftuh., M.A 

(Ketua PPK Suruh, KPU Kabupaten Semarang)

Generasi milenial adalah generasi yang kontribusinya paling ditunggu dalam berbagai kesempatan. Salah satunya adalah pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Karakteristik generasi ini selain dikategorikan cerdas, juga sangat mampu menghadapi perubahan zaman. Adaptasi terhadap perubahan memang dibutuhkan untuk mempertahankan eksistensi demi kelangsungan hidup.

Di era modern, teknologi informasi dan komunikasi berkembang begitu cepat melahirkan fenomena-fenomena baru di masyarakat. Fenomena baru ini hadir pula di dalam dunia kepemiluan, yakni sejak adanya internet untuk mempermudah menyelesaikan aktifitas dan pekerjaan manusia.

Kehadiran Teknologi dalam Kepemiluan

Pertama, aplikasi Siakba atau Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Ad Hoc dalam tataran teknis aplikasi ini sangat memudahkan siapapun yang hendak mendaftar sebagai penyelenggara pemilu, khususnya di tataran KPU, PPK hingga PPS. Kehadiran aplikasi ini terhitung sejak tahapan pemilu 2024 sudah berjalan. Sejak calon anggota KPPS, PPS, PPK dan KPU yang hendak melakukan pendaftaran, maka akan bertemu dengan aplikasi Siakba.

Pendaftar harus menyiapkan berkas secara digital terlebih dahulu. Selanjutnya, mulai dari proses mendaftar, dilanjutkan dengan mengunggah dokumen-dokumen yang langsung bisa dilakukan. Artinya, pendaftar tidak perlu datang ke KPU Kab/Kota dalam proses mendaftar. Mereka dapat melakukan pendaftaran kapanpun dan dimanapun sepanjang waktu pendaftaran masih dibuka.

Kedua, aplikasi Sidalih atau Sistem Informasi Data Pemilih yang kehadirannya dipakai untuk memastikan setiap penduduk yang sudah memenuhi kriteria sebagai pemilih akan didata sebagai pemilih. Di pemilu 2024 ini, dalam penyusunan daftar pemilih dimulai dari masa coklit yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih). Hingga penyusunan itu berlanjut, ke dalam penyusunan DPS, DPSHP dan DPT yang dilakukan PPS, PPK dan KPU.

Sampai disini, ada pengetahuan kepemiluan yang penting bahwa dalam menyusun daftar pemilih dalam pemilu, sudah dipakai berbagai aplikasi yang memudahkan. Belum lagi, pada proses coklit yang sudah berlangsung di pemilu 2024, alat kerja pantarlih dalam melakukan pemutakhiran sudah dibekali apa yang disebut sebagai aplikasi E-Coklit. Fenomena ini menandakan bahwa perkembangan teknologi sudah masuk ke dalam wilayah kepemiluan di Indonesia.

Belum lagi, pada divisi teknis penyelenggaraan di tataran KPU nantinya, di saat KPPS bekerja melakukan rekapitulasi hasil, maka akan diawali dengan memfoto C1 plano yang ditempel dengan sebuah aplikasi Sirekap atau Sistem Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara. Selanjutnya, diharapkan adanya aplikasi ini, KPU akan lebih cepat mengetahui hasil perolehan suara. Meskipun, dalam prosesnya, aplikasi Sirekap masih dibutuhkan pencermatan dan pencocokan yang didasarkan pada data manual penghitungan surat suara di TPS.

Generasi Milenial Beradaptasi dengan Teknologi

Pemanfaatan aplikasi yang sudah ada tentu dapat menjadikan sarana pembelajaran dan pengetahuan pemilu bagi siapapun, ternyata pemilu di Indonesia sudah adaptif, artinya menggunakan sarana teknologi informasi dalam melakukan setiap tahapan. Pengetahuan kepemiluan sangat dibutuhkan, sebagai bentuk adaptasi kita terhadap perubahan.

Generasi milenial tentunya, harus lebih dekat dengan teknologi-teknologi informasi dan komunikasi. Dalam dunia kepemiluan, milenial paling berpotensi dapat beradaptasi dengan pemanfaatan teknologi. Selain, setiap hari berhubungan dengan alat komunikasi seperti hanphone dan laptop.

Kecepatan akses informasi inilah yang lebih memudahkan siapapun dalam menyelesaikan pekerjaan. Dibandingkan dengan jauh sebelum internet hadir, mungkin untuk berkoordinasi saja masih sangat kesulitan. Untuk Menyusun daftar pemilih, masih sangat sulit untuk memetakan data ganda, pindah domisili dan lainnya. Maka harapannya, teknologi yang ada akan memudahkan untuk menjadikan pekerjaan lebih berkualitas.

Berbagai macam program, seperti diskusi kepemiluan sekarang bisa dilakukan dengan media youtube, live IG dan lainnya. Ini menandakan globalisasi sudah sangat terasa dirasakan. Komunikasi menjadi semakin cepat dan mudah. Informasi dalam hitungan detik sudah bisa diperoleh. Termasuk sebagai penyelenggara pemilu, generasi milenial sangat dibutuhkan kehadirannya.

Internet menjadi penanda terjadinya perubahan sosial bahwa dewasa ini manusia sudah masuk ke era 4.0. Hampir seluruh aktifitas manusia bergantung pada internet. Di dalam dunia kepemiluan di Indonesia misalnya, sebagaimana berbagai macam aplikasi sudah digunakan untuk memudahkan pekerjaan dalam dunia kepemiluan. Inilah fenomena yang hadir ditengah dunia kepemiluah di Indonesia.

Pendidikan pemilih salah satunya tentang perkembangan teknologi di dalam kepemiluan menjadi sangat penting diperoleh. Generasi milenial memperoleh wawasan seputar kepemiluan bisa dilakukan dengan mengikuti berbagai macam forum diskusi. Demokrasi yang baik dibutuhkan peranan generasi muda. Mereka hadir tidak hanya sebagai penonton, tetapi lebih pada pelakunya untuk suksesnya pemilu 2024.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.