Pekalongan,medianasional.id
Sehubungan langkah upaya mengatasi bencana rob dan banjir, Pemerintah Kota dan Kabupaten Pekalongan menjalin kerjasama dengan Dewan Air Belanda atau Dutch Water Authority (DWA), Rotterdam, Belanda. Hal ini sebagai tindaklanjut dari kerjasama ini yang dituangkan dalam bentuk MoU antara pihak Pemkot dan Pemkab Pekalongan dengan pihak Belanda yang dibahas dalam diskusi terbuka penanganan banjir dan rob yang dihadiri oleh Walikota Pekalongan beserta jajaran Pemkot Pekalongan dan Bupati Pekalongan yang diwakilkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan beserta jajarannya, kegiatan ini berlangsung di Ruang Kresna Setda Kota Pekalongan, Rabu (06/02/2019).
Disampaikan Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz saat memberikan paparannya mengungkapkan melalui diskusi sebagai komitmen bersama antara Pemkot dan Pemkab Pekalongan dengan DWA terkait penanganan bencana banjir dan rob yang kerap melanda di Kota maupun Kabupaten Pekalongan,” ucapnya.
“Sebagai salah satu langkah untuk menyelesaikan permasalahan banjir dan rob ini adalah dengan membangun kerjasama dengan Dewan Air Belanda (Dutch Water Authority), Rotterdam,”tuturnya. ” Tentunya mereka akan melakukan rekayasa teknik dan rekayasa sosial sehingga pembangunan dan pengelolaan tanggul rob dapat memberikan manfaat yang optimal,” terangnya. Dipanjutkan Wali Kota bahwa Dewan Air Belanda di Rotterdam ini memiliki pengalaman ratusan tahun dalam menangani persoalan air pasang. “Dengan dukungan dan masukan teknis dari DWA berkaitan dengan infrastruktur semoga dapat bermanfaat, yang mana dalam jangka waktu ke depan, adanya manajemen dan operasional tanggul dapat mengatasi permasalahan banjir dan rob,” ujar Saelany.
Ditambahkan Saelany, masih ada beberapa hal yang dibahas dalam diskusi tersebut diantaranya penambahan ketinggian tanggul, manajemen dan operasional pompa dalam penanganan banjir dan rob, pengelolaan sistem drainase, pengelolaan permukaan air yang dapat diturunkan kuantitasnya, pengelolaan limbah, manajemen partisipasi masyarakat yang sangat dibutuhkan dalam pemeliharaan tanggul dan pompa yang telah dibangun nanti,”terangnya. Saelany berharap kerjasama ini dengan pihak DWA Belanda dapat diteruskan dalam bentuk MOU,” tegasnya.
Sedangkan Perwakilan BBWS Pemali Juwana, Yulius mengungkapkan BBWS ditugaskan agar pembangunan tanggul cepat selesai,” harapnya. Dijelaskan Yulius, pompa ditargetkan sudah ada di lokasi pada akhir Februari 2019,”ujarnya.
“Sedangkan untuk pompa pengadaan baru sebanyak 7 unit, ditargetkan sudah ada di lokasi akhir Februari 2019 tetapi akan ditransitkan sambil menunggu pembangunan rumah pompa yang masih dalam proses pembangunan,” ujar Yulius.
Ditambahkan Mr. Peet dari DWA menuturkan tujuan kunjungan ke Pekalongan yakni terkait masa berakhirnya kerjasama dengan pihak DWA terhitung hingga 5 April 2019 mendatang dan tindaklanjut atas LoI (A Letter of Intent) yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk MoU,” tandasnya.
“Adapun tujuan kami kesini untuk membuat kerjasama dengan Pemkot dan membantunya terkait water management yang telah dimulai dari tahun 2017 dan akan berakhir April 2019 sehingga perlu dibicarakan kelanjutan dari LoI ini yang diharapkan bisa menjadi MoU,” ucap Peet
Ditambahkan Peet bahwa pihak Belanda mencanangkan program Blue Deal untuk mendukung kota-kota di dunia dalam menangani banjir dan rob,” ujarnya.
“Saat ini di Belanda ada namanya Blue Deal untuk mendukung kota-kota di dunia dalam menangani banjir dan rob,”tuturnya. ” Terkait Kota dan Kabupaten Pekalongan diharapkan menjadi salah satu dari Blue Deal yang dicanangkan Pemerintah Belanda. Dengan anggaran Blue Deal dialokasikan untuk peningkatan capacity building,”ujarnya. “Saya berharap semua pihak yang terlibat Blue Deal agar mendukung dalam penanganan program,” tandas Peet.
Reporter : Anton Sutarko
Editor : Muhammad C Marenta
