Pemilu 2019 : Sudahkah Pemilih Siap ??

Artikel218 Dilihat

Oleh : Muhamad Kundarto.SP. MP

(Pengamat Sosial Masyarakat dan Akademisi)

Medianasional.id Para pemilih akan disodorkan 5 pilihan warna kartu suara, yaitu hijau, biru, kuning, merah dan abu-abu, yang mewakili suara untuk DPRD Kab/Kota, DPRD Prov, DPR RI, DPD dan Presiden & Wakil Presiden.
Apakah para pemilih sudah siap? Mari kita cermati bersama.

Pertama, Penggunaan warna berbeda untuk memudahkan dalam pemilihan dan pemilahan. Namun banyaknya pilihan warna tidak membuat setiap orang mampu menghafalnya. Membedakan warna mudah, tapi mencocokkan warna itu untuk pilihan mana, itu tidak mudah.

Kedua, Kampanye dan iklan yang selama ini kita lihat di berbagai media cetak dan online, sangat didominasi dengan pemilu presiden dan wakil presiden (warna abu-abu). Sementara para calon anggota dewan dan calon anggota DPD seperti dibiarkan sendirian untuk melakukan kampanye untuk diri mereka sendiri. Akhirnya setiap calon harus menggerakkan tim suksesnya yang jumlahnya bisa ratusan untuk mewakili tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota. Bayangkan ada ribuan nama caleg yang berkompetisi dan ratusan ribu tim suksesnya yang bergerak ke berbagai arah sesuai strategi masing-masing. Mereka ini tentu akan fokus ke partainya sendiri, warna kartu suara sendiri, dan masih ditambah lagi pada urutan berapa nama mereka tercantum. Padahal kebanyakan hanya tercantum nama tanpa foto. Belum lagi yang punya nama panggilan lebih dikenal daripada nama asli yang tercantum di kartu suara.
Jika anda seorang pemilih, bisakah dari rumah punya pilihan mantap bahwa pada kartu warna apa akan memilih partai apa dan caleg urutan ke berapa plus namanya siapa?
bisakah anda mengantongi 4 nama dan menemukan dimana posisinya untuk dipilih kelak?
Yang paling mudah hanya pada kartu suara warna abu-abu, yaitu hanya dua pilihan untuk calon presiden dan wakil presiden.

Tiga, warna-warna dalam kartu suara ini sepertinya akan berbenturan dengan branding warna partai-partai yang selama ini dikenal. Boleh jadi para pemilih akan sangat bias atau sangat sulit untuk membedakannya. Jadi wajar apabila banyak partai besar yang mungkin super cemas, karena besarnya perolehan suara untuk pemilu kali ini sangat sulit diprediksikan. Diduga, yang paling diuntungkan hanya dua partai utama yang mengusung capres dan cawapresnya. Boleh jadi partai koalisi akan sulit mendapatkan jaminan akan mendapatkan suara yang sama besarnya atau mendekati suara partai yang didukungnya.

Keempat, diduga faktor keberuntungan ada pada angka-angka keramat. Sebenarnya bukan angkanya yang keramat, tapi dikaitkan dengan kemudahan orang mengingat angka itu, membuat kode jari-jari yang lebih mudah dibuat ketika mengacungkan tangan, dan posisi yang paling mudah dilihat pada kartu suara. Angka pada capres dan cawapres paling mudah diingat. Tapi selain itu, factor angka dan posisinya di kartu suara akan turut menentukan ‘keberuntungan’ perolehan suara karena potensi lemahnya para calon pemilih untuk mengingat nama-nama di posisi mana akan ditemukan dalam kartu suara.

Solusi, Langkah paling jitu yang perlu dilakukan oleh para peserta pemilu adalah dengan sosialisasi gambar kartu suara (duplikat yang sama persis dengan cetakan aslinya), sekalian mengajarkan kepada para calon pemilihnya untuk focus pada posisi dimana nama tersebut berada. Boleh jadi, langkah ini akan efektif dilakukan system “door to door” oleh ratusan tim sukses per caleg-nya, yang otomatis membutuhkan waktu, tenaga dan beaya yang tidak sedikit. Dan boleh jadi juga, sosialisasi ini akan ‘egois’ karena mengajarkan hanya warna kartu suara yang ada namanya yang dituju tersebut, dan warna lainnya tidak jadi focus sosialisasi (baca: bisa diabaikan).
Jika solusi ini banyak dilakukan pada wilayah yang sama, calon pemilih bisa mendapatkan ‘doktrin warna’ yang berbeda dari beberapa orang yang berbeda misi pula.

Diduga, hasil akhir yang lebih mendekati realitas adalah pada kartu abu-abu yang akan memilih calon presidan dan wakil presiden. Sedangkan hasil yang lain diduga akan muncul banyak kejutan karena dalam kondisi yang ‘penuh dinamika’ seperti diuraikan di atas.

Selamat berkompetisi untuk membangun NKRI !!!

editor: saerozim

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.