Pembangunan Turap Desa Binuang Bangkinang, Diduga Asal Jadi

Kampar, Riau403 Dilihat

Kampar, medianasional.id – Proyek pembangunan turap di Dusun Matoluak, Desa Binuang, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan volume panjang keseluruhannya sekitar -+ 50 meter, namun runtuh / roboh sekitar -+ 30 meter, tinggi 50 cm, lebar 30 cm, dari kejadian tersebut diduga proyek turap dikerjakan asal jadi. Selain itu, proyek pembangunan turap yang menggunakan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2017 itu, pengawasannya terkesan tidak transparan.

Menurut Ketua LSM DPW Independen Nasional Anti Korupsi (INAKOR) Provinsi Riau, Unandra M. Saleh, proyek pembangunan turap tersebut dikerjakan asal-asalan, ungkapnya kepada kru medianasional.id saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi. Kamis (22/11/2018).

Kemudian Unandra M. Saleh menjelaskan, diduga pembangunan turap ini tidak sesuai RAB, dan adukan semennya kurang. Kalau pengerjaannya benar – benar maksimal tidak mungkin seperti ini keadaan pembangunan turapnya itu runtuh.

“Kalau saya minta untuk sementara ini dikonfirmasi ulang lagi kepada Kepala Desa Binuang tersebut, karena dari pihak ketua DPC Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Kampar, Robinson Tambunan sudah mencoba untuk menghubungi Kepala Desa Binuang itu melalui telepon seluler berulang – ulang kali. Namun ironisnya lagi, Whatshapp ketua GWI Kabupaten Kampar pun sudah diblokir oleh Kepala Desa Binuang. Sebab barusan tadi sudah saya cek langsung,” terang Unandra.

 

Selanjutnya, “saya coba kirim pesan juga melalui Whatshapp kepala Desa Binuang itu untuk menjelaskan terkait temuan – temuan kita yang ada di lapangan diantaranya foto dan video, beliaupun sudah membaca pesan Whatshapnya tapi tidak ada juga respon sama sekali oleh kepala Desa Binuang tersebut. Kita berharap sebagai kontrol sosial di Kabupaten Kampar ini, agar instansi terkait untuk menindaklanjutinya temuan tersebut.

Kemudian beri peringatan kepada kepala desanya, untuk memperbaiki pembangunan turap ini secepatnya. Apabila tidak ada tindaklanjutnya kita akan laporkan langsung ke pihak berwajib, atau kepada pihak terkait agar diproses secara hukum. Supaya ada efek jera bagi kepala Desanya, agar tidak ada lagi pembangunan proyek turap asal-asalan seperti ini,” tegas Unandra.

Di tempat terpisah, dua orang warga setempat berinisial Iz dan Br mengatakan kepada wartawan medianasional.id, pembangunan turap ini dikerjakan pada tahun 2017 yang lalu. “Kalau tidak salah, pengerjaan pembangunan turap ini selesai dikerjakan pada hari raya haji,” jelas Iz dan Br.

“Kami berharap kepada pemerintahan Desa Binuang, agar pembangunan turap yang runtuh / Roboh ini secepatnya diperbaiki,” ujarnya.

Reporter : R. Tambunan

Editor : Dian F.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.